BACA JUGA:Ini Tanaman Sayuran yang Masa Panennya Singkat, Cepat Menghasilkan Uang
Termasuk ketika ia tumbuh dewasa. Sel otak tersebut akan berkembang sempurna tergantung pada stimulasinya terhadap orang tua.
Jadi, jika anak lebih sering dibentak dibanding diberi stimulasi terkait kecerdasan, maka bukan tak mungkin sel-sel otak tersebut akan rusak.
Sebab secara ilmiah jika sering membentak anak, ia akan merasa takut. Ketika itu terjadi, produksi hormon kortisol di otak meningkat.
Semakin tinggi produksi hormon itu akan memutuskan sambungan sel-sel di otaknya.
Terkadang orang tua membentak anak karena merasa kesal dengan tingkah laku anak.
2. Cemas
BACA JUGA:Rekomendasi Hotel Terbaik di OKU Timur dan Baturaja OKU untuk Perjalanan Anda
Akibat anak sering dimarahi akan membuat anak menjadi cemas. Ketakutan yang berkepanjangan akibat anak sering dibentak dan dimarahi akan membuatnya menjadi pribadi yang mudah cemas dan khawatir dalam bertindak.
Rasa cemas yang selalu meliputinya ini pun dapat membuat anak sulit untuk berkembang. Ia cenderung kurang berani dalam mengambil keputusan, apalagi mencoba hal-hal baru.
3. Adanya jiwa Pemberontak
Salah satu dampak negatif anak sering dimarahi lainnya adalah ia tumbuh menjadi pemberontak. Ia menjadi pribadi yang keras kepala, suka melawan dan tidak mematuhi perkataan orang tua.
Mengapa? Sebab anak merasa tidak dihargai oleh orang tuanya. Anak malah merasa senang jika orang tua marah dan emosi kepadanya. Itu menjadi alasan baginya untuk bisa memberontak dan tidak mengindahkan apa yang dikatakan ayah atau ibunya.
4. Anak menjadi tertutup
Orang tua yang suka membentak anak tentu akan menimbulkan rasa takut bagi anak.
BACA JUGA:Es Teler, Minumam Segar Kaya Nutrisi Begini Cara Membuatnya