Dia berharap, kedepan ada cara permanen dalam penanganan karhutla.
"Kita harap kedepan ada solusi terkait cara permanen dalam menghadapi karhutla ini. Kita harus cari solusi ini bersama-sama," jelasnya.
Ditempat yang sama, Danrem 044/Gapo Brigjen TNI M Naudi Nurdika mengatakan, sedikitnya ada 9500 pasukan diturunkan dalam penanganan karhutla di Sumsel.
"Penanganan ini juga didukung oleh pesawat maupun helikopter waterbombing. Ini karena akses karhutla sulit dijangkau oleh pasukan penanganan yang ada didarat," pungkasnya.
Dalam kesempatan itu, BNPB RI juga memberikan bantuan dana siap pakai penanganan karhutla di Sumsel senilai Rp4,5 milyar dan bantuan peralatan seperti APD, pompa jinjing, selang, pompa apung, nozel, tenda posko, dan velbet.
Sementara pada, Selasa (12/9) pagi Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Kepala BNPB RI Letjend TNI Suharyanto, SSos MM melakukan peninjauan sejumlah lokasi titik fire spot tepatnya di Pangkalan Lampam Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dari jalur udara.
Sesaat sebelum terbang dari Lanud Srimulyono Herlambang Talang Betutu Palembang sekitar pukul 09. 30 Wib Herman Deru menegaskan berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Kimatologi dan Geofisika (BMKG) Pangkalan Lampam Kabupaten OKI yang terpantau ada titik api.
Penyerahan bantuan dari Gubernur Sumsel H Herman Deru kepada Satgas Karhutla Sumsel-ist-humas pemprov Sumsel
"Masyarakat Sumatera Selatan, saya hari ini bersama Kepala BNPB RI Bapak Suharyanto, pagi ini akan meninjau fire spot yang ada dibeberapa titik api yakni di OKI," kata Herman Deru.
Menurutnya peninjauan merupakan bentuk upaya serius Pemerintah dalam penanggulangan kabut asap di Kota Palembang dan sejumlah tempat lainnya akibat karhutla.
"Titik yang terbawa angin yang asapnya menuju Kota Palembang hari ini akan kita tinjau langsung proses pemadamannya doakan hari ini sukses pemadamannya," harapnya.
Turut hadir dalam rapat di Aula Binapraja Pemprov Sumsel kali ini Sekretaris Utama BNPB RI Dr Rustian, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB RI Mayjen TNI Fajar Setiawan, Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi BNPB RI Abdul Muhari, dan sejumlah pimpinan TNI/Polri serta sejumlah Bupati dan Walikota di Sumsel. (*/hum)