BATURAJA,OKUTIMURPOS – Menurut hasil penelitian Pratikno Hidayat, ada beberapa manfaat serat daun Nanas untuk bahan baku tekstil.
Ada beberapa kelebihan serat daun Nanas sebagai bahan baku tekstil. Menurut Pratikno pada kesimpulan penelitiannya, yakni disamping pemanfaatan utama untuk industri tekstil, misal pembuatan kain vertical blind (tirai penutup jendela) ataupun digunakan sebagai wall paper (kain pelapis dinding).
Kemudian, serat dari daun Nanas dapat juga dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misal sebagai bahan baku kertas (pulp), dikembangkan sebagai bahan composite sebagai reinforced plastics ataupun roofing (eternit).
Lalu, sebagai bahan baku pembuat kertas yang cocok untuk tissue, filter rokok dan pembersih lensa, kertas dari serat daun Nanas memiliki kualitas yang baik dengan permukaan yang halus.
Penelitian Pratikno Hidayat yang berjudul “Teknologi Pemanfaatan Serat Daun Nanas Sebagai Bahan Baku Tekstil” terbit di jurnal Teknoin volume 13, nomor 2, Desember 2008. Pratikno Hidayat dari Jurusan Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Seperti informasi sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menyambut baik kerjasama Pemkot Prabumulih dengan Lembaga Perindustrian Nanas (LPN) Malaysia. Yakni kerjasama dibidang pengembangan hilirisasi buah nanas.
"Pemprov Sumatera Selatan menyambuat baik kerja sama ke antara Pemkot Prabumulij dengan Lembaga Perindustrian Nanas (LPN) Malaysia semoga akan menjadi kerja sama yang saling menguntungkan," kata Supriono diruangan kerjanya, Jumat (8/9) saat menerima audiensi jajaran Pengarah Pembangunan Lembaga Perindustrian Nanas (LPN) Malaysia dalam rangka peninjauan lapangan Industri Hirilisasi Nanas di Kota Prabumulih.
Supriono menilai komoditi nanas di Sumsel sangat menjanjikan karena tanaman ini dapat tumbuh sumbur meskipun ditanam sebagai tanaman sela. Sehingga dia menilai sangat tepat jika LPN Malaysia melirik kerjasama dalam hiliriasi komoditi nanas di Kota Prabumulih.
"Tanaman nanas ini merupakan komoditi yang sangat menjanjikan untuk digarap hingga hilirisasi. Oleh karena itu pihak kami sangat senang jika LPN Malaysia ingin bekerjasama," ujarnya.
Supriono berharap kerja sama yang dilakukan tersebut dapat dikembangkan tidak hanya terbatas pada sektor hirilisasi saja.
"Mungkin kedepannya nangi kita harap kerja sama ini tidah hanya cukup disini saja, namun bisa diperluas disektor lain atau mungkin fashion, industri lainnya," tandasnya.
Sementara itu dari pihak LPN Malaysia Sheik Umar Bin Baghari Ali, mengatakan kunjungannya ke Sumsel untuk belajar bagaimana budidaya dan pemanfatannya nanas khususnya bagaimana pembuatan benang dari serat nanas.
"Kami merasakan potensi yang sangat besar di Sumsel khususnya Prabumulih, nanti kami akan lihat dari segi bahan mentahnya semoga memberikan kebaikan bagi kedua belah pihak, kami tertarik untuk memahami dan mengetahui caranya serat nanas ini menjadi benang," kata Sheik Umar. (pur/hum)