Risiko terparah penyakit Glaukoma ini bisa menyebabkan seseorang mengalami kebutaan permanen. Penyakit Glaukoma ini secara khusus disebabkan oleh peningkatan tekanan intraokular yang ada di dalam mata karena produksi aqueous humour yang berlebih.
Aqueous humour adalah cairan alami pada mata yang memiliki fungsi untuk membersihkan kotoran, menjaga bentuk, serta menyuplai nutrisi pada mata.
Nah, ketika terjadi penumpukan cairan tersebut menyebabkan tekanan pada bola mata meningkat dan menyebabkan kerusakan pada saraf optik.
Untuk jenisnya ada beberapa Glaukoma, yakni Glaukoma sudut terbuka, glaukoma sudut tertutup, glaukoma kongenital, glaukoma tekanan normal dan glaukoma sekunder.
Glaukoma sekunder, faktor pemicunya antara lain disebabkan komplikasi penyakit lain seperti diabetes atau hipertensi. Bisa juga akibat berlebihan mengkonsumsi obat-obatan tertentu.
Kondisi Glaukoma ini sering baru ketahuan setelah beberapa tahun kemudian, sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa mereka terkena penyakit ini.
Berikut beberapa gejala Glaukoma yang umum, yakni:
-Mata terlihat berkabut, gejala seperti ini biasanya dialami oleh bayi.
-Sering sakit kepala.
-Nyeri pada area mata.
-Mual dan muntah-muntah.
-Mata memerah.
-Penglihatan terlihat kabur.
-Jarak pandang menyempit, seperti muncul tunner vision atau penglihatan mengerucut ke depan membentuk terowongan.
-Muncul titik berwarna kehitaman yang terlihat melayang-layang mengikuti gerakan mata.
Kendati demikian untuk mengetahuinya secara persis sebaiknya lakukan pemeriksaan kepada dokter spesialis penyakit mata. (win/ril)