Mata pencaharian tradisional Suku Komering didasarkan pada pertanian, perkebunan, dan kerajinan tangan.
Mereka terampil dalam bercocok tanam dan kerajinan anyaman bambu. Di sisi lain, Komering Ilir cenderung lebih terlibat dalam sektor perikanan, peternakan, dan perdagangan.
BACA JUGA:Wow, Sumsel Masih Kekurangan Rumah, Segini Jumlahnya
Mereka seringkali terlibat dalam kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan, peternakan sapi, dan juga berperan sebagai pedagang dalam perdagangan lokal.
8, Kepercayaan dan Agama:
Suku Komering umumnya menganut agama Islam, dengan pengaruh kepercayaan dan tradisi adat yang kuat.
Mereka sering kali menggabungkan elemen-elemen agama dengan praktik-praktik keagamaan yang lebih tradisional.
BACA JUGA:Jalan Tol di Sumsel, Pacu Kemajuan Daerah, Hubungan Antar Kabupaten/Kota
Di sisi lain, Komering Ilir juga memiliki mayoritas penganut Islam, tetapi mereka juga masih mempertahankan beberapa kepercayaan animisme dan nenek moyang mereka dalam praktik keagamaan sehari-hari.
9, Pengaruh Budaya Luar:
Karena kedekatan geografis dengan pusat-pusat perkotaan seperti Palembang, pengaruh budaya luar lebih kuat pada Komering Ilir dibandingkan dengan Suku Komering.
BACA JUGA:Hubungan Legenda Sipahit Lidah di Sumsel dengan Bengkulu dan Lampung
Interaksi yang lebih intens dengan budaya luar dapat dilihat dalam aspek seperti gaya hidup, mode pakaian, dan preferensi musik serta hiburan.
10, Perkembangan Infrastruktur:
Suku Komering dan Komering Ilir juga memiliki perbedaan dalam perkembangan infrastruktur mereka.
Suku Komering yang tinggal di daerah pusat Komering telah mengalami perkembangan infrastruktur yang lebih baik, seperti akses jalan yang lebih baik, fasilitas kesehatan dan pendidikan yang lebih lengkap, dan konektivitas yang lebih baik dengan kota-kota terdekat.