Tentu, Si Mata Empat dengan mudahnya mengelakkan tandan dan buah Aren karena dia memiliki mata di kepala bagian belakang tadi. Kini giliran Si Pahit Lidah yang tiduran dan Si Mata Empat yang memotong tandan buah Aren.
BACA JUGA:Sumsel Masih Berlakukan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Ini Penjelasannya
Si Mata Empat yakin betul dengan siasatnya. Karena tidak mungkin Si Pahit Lidah bisa melihat arah jatuhnya tandan dan buah Aren. Benar saja ketika buah Aren jatuh langsung menimpa tubuhnya. Dan Si Pahit Lidah tidak bisa mengelak.
Tubuhnya bersimbah darah dan tewas seketika. Si Mata Empat yang sudah menang menjadi sombong dan lupa diri. Dia berpikir dan penasaran dengan kesaktian Si Pahit Lidah. Seperti apa kata Si Mata Empat lidah musuhnya itu? Apa benar rasanya pahit.
BACA JUGA:Siapkan Strategi Khusus, Gerindra OKU Timur Targetkan 10 Kursi
Lalu, Si Mata Empat menyentuh lidah pangeran Serunting Sakti dan mengecapnya untuk mengetahui apakah memang pahit. Apa lacur, ternyata cerita orang terbukti, lidah Serunting Sakti benar-benar pahit tiada duanya. Namun, Si Mata Empat tidak mengetahui ternyata lidah itu mengandung racun.
Seketika tubuh Si Mata Empat membiru dan tewas keracunan. Kedua pendekar ini meninggal dunia bersamaan. Dan keduanya dimakamkan di tepi Danau Ranau berbatasan dengan Lampung Barat. Legenda ini mashur dan difilmkan menjadi cerita legenda rakyat Sumatera Selatan.
Di Bengkulu daerah yang pernah disinggahi ada legenda ceritanya adalah daerah Rejang Lebong. Pengembaraan Serunting Sakti sampai ke tanah Rejang. Di sini ada kawasan air Terjun Batu Betiang di Dusun Merasi Desa Babakan Kecamatan Bermani Ulu Raya Kabupaten Rejang Lebong.
BACA JUGA:Ternyata Hutan Bukit Barisan Tercatat Salah Satu Hutan Paling Angker di Sumatera, Ini Alasannya
Di dekat air terjun ini banyak batu-batu persegi empat menyerupai tiang. Makanya disebut Batu Betiang. Konon asal usul Batu Betiang itu adalah akibat kutukan Si Pahit Lidah. Karena saat Si Pahit Lidah melewati daerah itu, ada sekelompok masyarakat yang lagi menebang kayu untuk dibuat rumah.