Hubungan Legenda Sipahit Lidah di Sumsel dengan Bengkulu dan Lampung

Senin 15-05-2023,13:18 WIB
Reporter : Pur
Editor : Pur

Si Mata Empat mengetahui Si Pahit Lidah yang punya senjata andalan berupakan kutukan, menantangnya berkelahi dengan cara lain.

 

Yakni tiduran (guling/tengkurap/menelungkup) di bawah pohon Aren dengan muka menghadap ke tanah. Saat yang satu tiduran di bawah Aren, yang lainnya memotong buah Aren yang memiliki duri-duri.

 

BACA JUGA:Saldo DANA Gratis Rp150.000 Langsung Cair, Gak Pake Ribet!

Tentu siapa yang terkena durinya akan mengancam kesalamatan nyawanya. Sebenarnya ini adalah cara Si Mata Empat untuk mengalahkan Si Pahit Lidah.

 

Si Mata Empat memiliki mata berbeda dengan orang biasa. Dua mata berada di kepala bagian belakang dan tertutupi oleh rambutnya.

 

BACA JUGA:Mau Dibayar Saldo DANA Gratis Rp400.000 Per Hari, Nah Ini Dia Caranya

Si Pahit Lidah karena sudah dipermalukan di depan umum, akhirnya menerima tantangan Si Mata Empat. Setelah lokasi pertarungan ditentukan, mereka sama-sama menuju ke sana.

 

Perbatasan antara Lampung Barat dengan Sumsel di tepi Danau Ranau. Ini melihat dari petilasan yang katanya makam Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah.

 

BACA JUGA:Ini Tips Menjaga Tubuh Tetap Sehat di saat Cuaca Panas Menyengat

Yang pertama tiduran di bawah pohon Aren adalah Si Mata Empat. Si Pahit Lidah tanpa pikir panjang langsung memanjat pohon Aren dengan cepat dan memotong buah Aren karena siapa yang tertimpa tandan dan buah Aren dinyatakan kalah.

Kategori :