Namun, setelah tabungan dibuka, buku tabungan diberikan kepada nasabah tersebut, sedangkan kartu ATM dipegang oleh si AB. Di sinilah AB mulai menguras tabungan nasabah. “Modusnya bermacam-macam, tapi dugaan terhadap pelaku menyasar ke AB dan DA,” tegas Nurhanas.
Nurhanas menambahkan, dari keterangan salah satu korban, ada nasabah yang tabungannya hanya Rp 25 juta, tiba-tiba ketika dicek bertambah jadi Rp 76 juta. Namun keesokan harinya ketika hal itu dilaporkan ke pihak BRI, uang nasabah tersebut malah hilang semua.
“Tidak mungkin hanya seorang OB bisa mengkses data nasabah, pasti ada keterlibatan pegawai di dalam,” ujarnya. Nurhanas mengatakan, data sementara dari nasabah yang kehilangan uang di BRI Unit Tanjung Sakti itu diantaranya, Syukur sekitar Rp 90 juta, Mitiana Rp 147 juta, Kimli Rp 70 juta, Anhar Rp 49 juta Helen Rp 11 juta.(*)