Narasumber kedua, Ketua Dewan TIK Nasional Dr Ing Ilham Akbar Habibie MBA (putra presiden BJ Habibie). Menurut Ilham, bahwa SPBE merupakan tools yang bersifat top down sedangkan living lab bersifat kolaboratif dengan inisiatif yang lebih inklusif. Jadi keterpaduan antara SPBE dan living lab yaitu saling melengkapi.
Pemateri ketiga Sekda Pemkab Sumedang Drs Herman Suryatman MSi mengenalkan platform living lab yang bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan terkait dengan peningkatan indeks SPBE. Khususnya bagi 62 Kabupaten/Kota yang hadir. Agar bergabung dan berkomitmen untuk dapat memanfaatkan platform digital ini. Bertekad untuk meningkatkan indeks SPBE secara bersama-sama dan bergotong royong.
BACA JUGA:Viral Video, Wakil Ketua BPD Air Paoh Kena Ancam
Terakhir, pemateri keempat Suyoto, Chancellor United In Diversity menyampaikan bahwa tantangan Transformasi Digital Indonesia adalah hambatan terbesar transformasi TIK di Indonesia. Yakni soal kultur sektoral dan pikiran jangka pendek. Makanya kalau di Indonesia, penerapan TIK bukanlah masalah teknologi, tetapi masalah change management (perubahan manajemen). Solusinya adalah technology adoption strategy (strategi adopsi teknologi) yang dirancang dengan baik berbasiskan kultur local. Pilarnya atau pendukungnya pilar infrastruktur, struktur, dan suprastruktur. “Namun rancangan ini harus dieksekusi oleh seorang leader yang visioner, kuat, dan tangguh,” ujar Suyoto seperti ditirukan Priyatno. (kominfo oku/pur)