Gus Muwafiq Puji Kapolri: Top Berani Ambil Risiko Bersih-Bersih, Kirim Al-Fatihah untuk Polri

Selasa 18-10-2022,18:55 WIB
Reporter : redokutpos
Editor : asa

JAKARTA, OKUTIMURPOS.COM - KH Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq memuji keberanian Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melakukan bersih-bersih di jajarannya.

Hal itu disampaikan Gus Muwafiq dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, seperti dikutip fin.co.id dari channel Youtube Div Humas Polri pada Selasa, 18 Oktober 2022.

"Sekalinya-kalinya Kapolri yang berani mengambil risiko bersih-bersih hanya beliau. Hebat beliau ini. Top," kata Gus Muwafiq sambil menunjukkan dua jempol ke arah Kapolri yang ada di depannya. 

Mendengar ucapan Gus Muwafiq itu, Kapolri yang mengenakan peci hitam menempelkan kedua tangan di dada sambil menundukkan kepala. 

"Saya itu nggak kebayang. Bersih-bersih itu luar biasa susahnya. Bertubi-tubi. Makanya setiap malam sama anak-anak itu, ayo ra ketang sak fatihah rong fatihah (Ayo meski hanya 1 surat Al-Fatihah dua surat Al-Fatihah, Red) kirim untuk institusi Polri agar kuat menghadapi situasi seperti ini," tutur Gus Muwafiq. 

Menurut Gus Muwafiq, dirinya membayangkan jika menjadi polisi dalam menghadapi kondisi dan situasi di tanah air. 

"Saya bayangkan kalau saya polisi pasti nggak berani keluar dari ini. Nggak ada benernya. Tapi Pak Kapolri hebat. Kita doakan semoga Pak Kapolri dan polisi diberi kekuatan yang luar biasa dalam situasi seperti ini," tutup Gus Muwafiq.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memerintahkan anggotanya agar tidak lagi bergaya hidup mewah alias hedonis. 

Perintah Kapolri pada jajarannya ini menindaklanjuti pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. 

"Salah satu akhlak Rasulullah SAW melekat dengan kesederhanaan. Presiden juga menyampaikan tinggalkan gaya-gaya yang tidak pas pada saat ini. Terutama kehidupan hedonis," ujar Listyo Sigit dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta, seperti dikutip dari channel Youtube Div Humas Polri pada Selasa, 18 Oktober 2022.

Listyo Sigit berharap seluruh anggota Polri untuk selalu berbuat kebaikan. 

"Jauhi perilaku negatif yang dapat merugikan institusi Polri. Saya selalu sampaikan kepada teman-teman semua, marilah kita berlomba-lomba berbuat kebaikan. Tinggalkan perilaku negatif yang dapat merugikan institusi Polri," terang Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri ini menambahkan seluruh anggota Polri harus menyadari dan bisa menyesuaikan kondisi saat ini. 

"Lihat lingkungan kita. Tentunya kita harus sadar bahwa semua harus bisa menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Sehingga rekan-rekan bisa duduk sama rendah berdiri sama tinggi," tuturnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumpulkan Kapolri dan Kapolres se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta kemarin, Jumat 14 Oktober 2022. 

Jokowi menyinggung sejumlah permasalah di Institusi Polri. Mulai dari pungli, tindakan kesewengan-wenangan, hingga gaya hidup mewah. 

Presiden Jokowi mengatakan, pungli di Institusi Polri yang menjadi keluhan masyarakat saat ini sebesar 29 persen. 

“Jadi keluhan masyarakat terhadap Polri, 29,7 persen itu ini sebuah persepsi karena pungli. Tolong ini anggota-anggota semuanya itu yang begitu," ujar Jokowi pada Sabtu 15 Oktober 2022.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menyinggung tindakan kesewenang-wenangan anggota Polri terhadap masyarakat.

Dia juga mengatakan bahwa polisi kerap mencari-cari kesalahan masyarakat. Hal ini menjadi keluhan masyarakat sebesar 19 persen.

"Sewenang-wenang, tolong ini juga diredam pada anggota-anggota. Pendekatan-pendekatan yang represif, jauhi. Mencari-cari kesalahan nomor yang ketiga, 19,2 persen. Dan yang keempat, hidup mewah yang tadi sudah saya sampaikan,” ujar Presiden.

Menurut Jokowi, Polri merupakan aparat penegak hukum yang paling dekat dengan rakyat dan paling sering berinteraksi dengan masyarakat.

Untuk itu, Presiden meminta kepada para petinggi dan perwira Polri untuk selalu mengingatkan anggotanya agar memberikan pelayanan kepada masyarakat serta menjaga rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

“Rasa aman dan nyaman masyarakat itu—ini masalah persepsi—rasa aman dan nyaman masyarakat itu menjadi terkurangi atau hilang. Karena apa pun, Polri adalah pengayom masyarakat," tegas Jokowi.

"Hal-hal yang kecil-kecil, tolong betul-betul dilayani itu. Masyarakat kehilangan sesuatu, harus direspons cepat sehingga rasa terayomi dan rasa aman itu menjadi ada,” ungkapnya.

Jokowi juga meminta  jajaran Polri menjaga kesolidan baik di internal Polri maupun dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI). 

Hal tersebut penting utamanya karena saat ini sudah mulai masuk tahun politik dan tahapan pemilihan umum (pemilu) sudah mulai berjalan sejak Juli lalu.

“Harus ditunjukkan soliditas di internal Polri dulu. Rampung, kemudian soliditas Polri dan TNI itu yang akan mengurangi tensi politik ke depan," tuturnya.

"Soliditas. Harus ada kepekaan, posisi politik ini seperti apa, sih. Karena Saudara-saudara adalah pimpinan-pimpinan tertinggi di wilayah masing-masing. Sense of politic-nya juga harus ada. Tidak bermain politik tetapi mengerti masalah politik karena memang kita akan masuk dalam tahapan tahun politik,” paparnya.

“Kalau dilihat Polri solid, kemudian bergandengan dengan TNI solid, bolak-balik saya sampaikan, saya memberikan jaminan, stabilitas keamanan kita, stabilitas politik kita pasti akan baik. Enggak ada yang berani coba-coba. Kalau coba-coba, ya tegas saja,” sambungnya.

Presiden Jokowi juga meminta adanya kesamaan visi Polri serta ketegasan terkait kebijakan organisasi. 

Kepada para pemimpin Polri di daerah, baik provinsi maupun kabupaten/kota, Kepala Negara mendorong agar mereka tidak gamang serta bekerja sesuai standar operasional prosedur (SOP), dan sesuai undang-undang.

“Visi presisi, Pak Kapolri, saya minta juga tidak njelimet-njelimet, tolong disederhanakan sehingga yang di bawah itu mengerti apa yang dijalankan. Apa sih, kalau disederhanakan? Ya tadi itu yang Kapolri sampaikan tadi. Polri sebagai pelindung, Polri sebagai pengayom, dan Polri sebagai pelayan. Intinya kan ke sana. Presisinya itu apa? Jelaskan juga. Sekali lagi, secara sederhana dan jelas sehingga gampang ditangkap visi itu,” ungkapnya.

Presiden mengingatkan agar jangan sampai pemerintah maupun Polri dipandang lemah terkait dengan penegakan hukum. 

Untuk itu, Presiden secara tegas meminta Kapolri agar memberantas judi daring serta jaringan narkoba sehingga bisa mengembalikan kepercayaan publik kepada Polri yang menurun.

“Saya sudah perintahkan kepada Kapolri, saat itu urusan judi online, bersihkan, sudah. Saya enggak usah bicara banyak. Saudara-saudara tahu semuanya, perintah ini tahu. Dan, penegakan hukum untuk yang berkaitan dengan narkoba. Ini yang akan nanti bisa mengangkat kembali kepercayaan masyarakat terhadap Polri,” tegasnya.

Kepala Negara juga meminta jajaran Polri merancang komunikasi publik yang baik dan cepat dalam menghadapi sebuah isu atau peristiwa. Presiden kembali mengingatkan bahwa saat ini merupakan era media sosial dan peristiwa bisa tersebar dalam hitungan menit dan detik.

“Sekarang ini, sekali lagi, era social media, hitungannya detik, hitungannya menit, sudah bukan hari lagi. Begitu ada sebuah peristiwa kecil dan Saudara-saudara menganggap ini kecil, sehingga tidak ditangani, dikomunikasikan dengan baik, dengan kecepatan, membesar menjadi sulit untuk kemudian diselesaikan lagi,” tutupnya.

 

Kategori :