Presiden Jokowi: Saya Ingatkan Jangan Ada Lagi Politik Identitas dan Polarisasi Agama

Selasa 16-08-2022,13:47 WIB
Reporter : redokutpos
Editor : asa

OKUTIMURPOS.COM. JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta pembelahan politik identitas dihentikan. Sejalan dengan itu pemerintah pun mendukung tahapan Pemilu yang tengah dipersiapkan KPU RI.

“Saya ingatkan hentikan politisasi identitas, hentikan politisasi agama, jangan ada lagi polarisasi sosial, demokrasi harus semakin dewasa dengan meningkatkan konsolidasi nasional sebagai ciri bangsa yang kokoh dalam persatuan,” tutur Presiden Joko Widodo dalam sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD RI Selasa 16 Agustus 2022.

Terima kasih kepada tokoh alim ulama, tokoh agama, alim tokoh masyarakat, dan tokoh kebudayaan yang memperkokoh dan merawat persatuan dan kesatuan nasional.

“Saya juga meminta dukungan terhadap semua pihak dalam mendorong penguatan persatuan,“ tutur Presiden Jokowi pada pidatonya di Sidang Tahunan di Gedung MPR, DPR, DPD RI, Jakarta, Selasa 16 Agustus 2022.

Presiden juga menyinggung soal Ibu Kota Nusantara yang telah digagas dan pembangunannya terus dipercepat. “IKN bukan hanya untuk ASN (Aparatur Sipil Negara). BUkan berisi kantor-kantor pemerintah. Tapi IKN untuk masyarakat yang didalamnya terdapat fasilitas pendidikan modern dan pengembangan usaha UMKM,” jelasnya.

Pembangunan Ibu Kota Nusantara harus dijaga keberlanjutannya. IKN bukan hanya untuk para Aparatur ASN, tetapi juga para inovator dan para wirausahawan,” kata Presiden Jokowi Presiden Jokowi mengatakan IKN tidak hanya berisi kantor-kantor pemerintah, tetapi juga sarana dan prasarana sebagai motor penggerak ekonomi baru.

IKN tidak akan hanya menjadi kota biasa, kata Jokowi, tetapi kota rimba dengan pelayanan pendidikan dan kesehatan kelas dunia. “Kawasan Inti Pusat Pemerintahan memang dibangun oleh APBN, tetapi selebihnya, 80 persen investasi swasta diundang untuk berpartisipasi,” ujar dia.

Agenda pembangunan IKN, kata Jokowi, harus ditopang oleh manusia Indonesia yang unggul. Karena itu di bidang kesehatan, stunting atau tingkat kekerdilan anak di Indonesia harus cepat dipangkas. “Layanan promotif dan preventif serta layanan pengobatan harus semakin kuat dan merata,” kata Jokowi.

Kepala Negara juga menyampaikan pemerintah terus memprioritaskan akses anak usia didik terhadap layanan pendidikan yang berkualitas. Para siswa dan mahasiswa, kata Jokowi, harus dikenalkan pada dunia kerja sejak dini. "Minat anak di bidang sains, teknologi, seni, dan olahraga harus didukung dan diapresiasi," kata Jokowi.

Sementara itu, pengamat politik Adi Prayitno mengatakan, hampir semua yang dipaparkan Presiden Jokowi sudah terakumulasi dalam laporan yang disampaikan. Meski demikian ada beberapa hal yang sebenarnya ditunggu.

“Salah satunya penegasan Presiden terkait tahun politik. Pada posisi ini perlunya penegasan Presiden Jokowi agar jajaran kabinetnya untuk bekerja maksimal,” tuturnya.

Karena diketahui, sambung Adi Prayitno, banyak juga para menteri yang ‘bermain’ melakukan manuver kerja-kerja politik menjelang bursa pencalonan presiden dan wakil presiden pada 2024. “Sebenarnya ini yang ditunggu selain perlunya penegasan tentang kinerja Polri yang mendapat sorotan tajam dari publik,” jelas Adi Prayitno.

Kategori :