PERHIPTANI Sumsel Sosialisasi CFP Komoditi Jagung

Kamis 04-08-2022,15:24 WIB
Reporter : Pur
Editor : Pur

OKUTIMURPOS.COM.BATURAJA-Petani Jagung di Kabupaten OKU patut gembira. Mereka tidak perlu bingung soal pemasaran hasil panen Jagung. Perhiptani Sumsel siap menampungnya.

Demikian diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Sumsel, Listoyo SE SP MSi.

BACA JUGA:Jalankan CFP Jagung, PERHIPTANI Sumsel Gaet PT Simco Tridatama



Penegasan Listoyo ini disampaikan dalam acara pengukuhan pengurus Forum PPEP OKU dan Pembinaan di BPP Raksa Jiwa Kecamatan Semidang Aji, OKU pada Kamis (4/8/2022).

Lewat program Corporate Farming Plus (CFP) lanjut Listoyo, pihaknya bekerjasama dengan PT Simco Tridatama yang menampung hasil panen Jagung petani.

"Dengan catatan petani Jagung ikut program Corporate Farming Plus ini. Program ini sebagai motor penggeraknya adalah Perhiptani bekerjasama dengan PT Simco Tridatama dan pihak pemodal (Perbankan)," ujar Listoyo.

Listoyo (Tengah) bersama Lester Phd dan rekan dari PT Simco Tridatama. Foto purwadi/okutpos

Listoyo hadir bersama pengurus DPW Perhiptani Sumsel Yuliasman SP (Wakil Ketua DPW Perhiptani Sumsel). Ada juga Kabid Pengolahan, Pemasaran Hasil dan Penyuluhan Pertanian (P2HP) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikuktura Sumsel, Darwan Agus SP MM (Wakil Ketua DPW Perhiptani Sumsel).

Dari pihak PT Simco Tridatama hadir Tim Ahli, Lester Phd dan rekan.

Listoyo menjelaskan program CFP di depan tujuh Kepala BPP/Koordinator Penyuluh Kabupaten OKU. Juga menyampaikan motivasi kepada 114 Petugas PPEP (Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian) se OKU.

Dikatakan Listoyo, tahap awal program CFP Jagung ini akan diterapkan di tujuh Kabupaten. Yakni OKU Timur, OKU, OKU Selatan, Muara Enim. Kemudian Banyuasin, OKI dan Ogan Ilir. Targetnya per Kabupaten 500 Ha.

Secara teknis Perhiptani akan membuat sistem dengan panduan yang jelas. "Kita melibatkan para penyuluh.

"Satu penyuluh akan mengawasi 50 Ha CFP Jagung. Tugasnya menjalankan program CFP Jagung. Misalnya kapan nanam, kapan pemupukan, dan lain lain. Penyuluh menyampaikan ke petani dan sekaligus mengawasinya," kata Listoyo sambil menyebutkan untuk 500 Ha lahan Jagung membutuhkan 15 orang penyuluh.

Targetnya, lanjut Listoyo jika petani Jagung yang selama ini produksinya 5 Ton per hektar, jika ikut program CFP target produksi menjadi 6,5 Ton per hektar.

"Jadi tugas kita Perhiptani membantu petani Jagung mengejar target tersebut," papar Listoyo.

Apa saja hak petani yang ikut CFP Jagung. Antara lain, petani mendapatkan sarana dan prasarana usahatani Jagung. Termasuk pemasarannya. Kemudian pengawasan dan pembinaan dari Perhiptani Sumsel.

"Yang jelas petani Jagung yang ikut program CFP mendapatkan permodalan. Saya selaku Ketua Perhiptani Sumsel yang akan mempertanggungjawabkan dan mengusahakan pinjaman permodalan ini ke pihak Perbankan," tegas Listoyo.

Sementara PT Simco Tridatama, kata Listoyo merupakan pihak yang siap menampung hasil panen Jagung.

"Harganya Rp 4.000 per Kg. Jika harga di pasaran turun, PT Simco tetap membayar dengan harga tersebut. Jika harga di pasaran naik saya belum bisa menjawabnya sekarang. Ini akan kita bahas lebih lanjut," ungkap Listoyo.

Petani yang ikut program CFP Jagung juga akan diikutkan asuransi usahatani Jagung. Termasuk petugas penyuluh pun diikutkan asuransi. Itu untuk antisipasi jika terjadi gagal panen akibat kondisi yang tidak terkendali.

Soal berapa banyak PT Simco Tridatama bisa menampung, kata Listoyo, tahap awal ini 500 Ton Per Hari. Untuk jangka panjang targetnya 2000 Ton Per Hari.


Pembinaan PPEP OKU


Usai pengukuhan Qhaly Fhale Rama SP sebagai Ketua Forum PPEP OKU oleh Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumsel diwakili oleh Darwan Agus dilanjutkan dengan penyampaian materi.

Pesertanya adalah Penyuluh PPEP, PPEP POPT (pengendali hama.penyakit), dan PPEP PBT (pembibitan). Jumlahnya 114 orang. 

Ada juga perwakilan dari Dinas Pertanian OKU dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten OKU. 

Darwan berpesan kepada petugas PPEP untuk serius dalam bekerja. Tidak malas malasan.

 

Darwan Agus, Kabid P2HP Dinas Pertanian Sumsel (kiri depan menghadap kamera). Foto purwadi/okutpos


"Bagi masyarakat dan petani yang mengetahui ada PPEP yang nakal silakan laporkan ke kami. Akan kita tindak tegas. Sudah ada yang kita tindak tegas," ungkap Darwan.

Kemudian, lanjut Darwan, meski petugas PPEP masuk dalam pembinaan Pemprov Sumsel karena ini program Gubernur Sumsel H Herman Deru, tapi PPEP wajib membantu dan menyukseskan program Kabupaten masing masing.

"Khususnya program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan. Kita semua wajib menyukseskannya. Termasuk PPEP. Petugas PPEP juga wajib membantu menyukseskan program kabupaten tempat ia bertugas. Seperti di OKU dan kabupaten lainnya," tegas Darwan. (pur)

Kategori :