Pemasangan 3.704 Buah Smart Lamp di Ruas Tol ini

Lebih lanjut, Tjahjo menambahkan bahwa sistem ITS menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang dikendalikan secara terpusat di command center yang berlokasi di HK Tower.

 Ini memungkinkan analisis data yang mendalam untuk mengoptimalkan pendapatan tol, performa peralatan tol, dan penanganan masalah di jalan tol. 

Bahkan, sistem ini juga mampu melakukan sentiment analysis dari media sosial untuk merespons keluhan pelanggan.

Selain pengembangan teknologi untuk operasional jalan tol, Hutama Karya juga fokus pada pemeliharaan lingkungan. 

Mereka telah mengembangkan Water Treatment Plant (WTP) untuk mengolah air menjadi aman dan sesuai untuk berbagai keperluan. 

Alat WTP ini telah diimplementasikan di beberapa rest area di Jalan Tol Trans Sumatera, yang membantu mengatasi masalah kualitas air di ruas yang membelah hutan atau sawah.

Dengan berbagai teknologi yang telah diterapkan dan komitmen untuk terus berinovasi, Hutama Karya siap menghadapi era Industri 4.0 di sektor jalan tol. 

BACA JUGA:Kurangi Layanan Top-up Kartu UE Secara Tunai di Seluruh Jalan Tol, Sedang Uji Coba JTTS Ruas Pekanbaru–Dumai

Mereka yakin bahwa kesiapan ini akan memungkinkan mereka untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, mendukung pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi dan infrastruktur, serta menjaga keamanan dan efisiensi dalam operasional jalan tol.

Hutama Karya juga mengingatkan seluruh pengguna jalan tol untuk selalu berkendara dengan tata tertib dan mematuhi ketentuan yang berlaku di jalan tol. 

Kecepatan minimum dan maksimum, serta penggunaan bahu jalan hanya dalam keadaan darurat, adalah beberapa hal yang harus diperhatikan. 

Pengguna jalan juga diharapkan untuk beristirahat jika merasa mengantuk dan melaporkan keluhan atau kejahatan yang terjadi di jalan tol ke Call Centre masing-masing ruas tol. (*)

Sumber: