Tunggu Hujan, Petani Padi Alih Tanam Sayur

Tunggu Hujan, Petani Padi Alih Tanam Sayur

tanaman bayam--

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM - Sejumlah petani di kelurahan Bukit Sari, Martapura memilih untuk menanam sayuran di tengah musim kekeringan panjang.

Sebab ini merupakan musim kemarau, sebagian petani sawah tadah hujan biasanya beralih tanam untuk memanfaatkan lahan mereka.

Sugi salah satu petani warga desa Kumpul Sari mengatakan, Kami mengembangkan tanaman Kangkung, Bayam, Kacang panjang, Kisek atau Gambas karena tidak membutuhkan persediaan air banyak.

"Kami hanya membasahi tanaman pagi dan sore, sehingga tanaman tumbuh subur hingga saat panen," katanya.

Menurutnya, pengembangan pertanian sayuran Kacang panjang itu menguntungkan, karena waktu awal panen hanya 45 hari setelah tanam.

Selanjutnya, panen kangkung dan Bayam itu bisa berlangsung selama 25 hari. Ia mengatakan, penanaman sayuran tidak terdampak kemarau juga permintaan pasar cenderung meningkat.

Selain itu juga harga di pasaran relatif baik tidak sukar untuk dijual, Untuk harga Kangkung perkebat Rp 500, Bayam Rp 1000, Kacang panjang Rp 4000 dan Kisek atau Gambas 7000 rupiah.

BACA JUGA:Peringatan Sumpah Pemuda, Bupati OKU Timur ajak Pemuda Serius Kuasai Teknologi

"Kami menanam sayuran itu jika musim kemarau, karena sawah di sini masuk kategori tadah hujan," katanya, 28 Oktober 2023.

Untuk kebutuhan air tidak terlalu mengalami kesulitan karena sebagian petani memiliki mesin sedot air.

Diketahui musim kemarau di OKU Timur sejak bulan Agustus 2023 lalu dan hanya satu kali turun hujan beberapa Minggu lalu.

Menurut dia, pihaknya menanam sayuran itu berdasarkan pengalaman tahun lalu dari luas lahan dua petak sawah yang mampu memproduksi Kisek atau Gambas sebanyak 700 Kg.(R10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: