Pj Gubernur Sumsel Terima Gelar ‘Pangeran Batuah Seketi’ , Ini Maknanya

LUBUKLINGGAU, OKUTIMURPOS - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni diberi gelar adat ‘Pangeran Batuah Seketi’ bermakna Pemimpin yang Berkeadilan dan Pengayom.

Gelar ini diberikan oleh Ketua Pemangku Adat Kota Lubuklinggau Arahman Sani pada HUT Kota Lubuklinggau ke-22 di Ruang Sidang DPRD Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Selasa (17/10/2023).

"Gelar adat Pangeran Batuah Seketi bermakna Pemimpin yang Berkeadilan dan Pengayom," ucap Arahman.

Dalam kesempatan yang sama, Fatoni atas nama Pemerintah Provinsi juga secara pribadi mengucapkan terima kasih atas gelar adat yang diberikan tersebut.

"Saya ucapkan terima kasih atas diberikannya gelar adat. Ini akan menjadi modal dan semangat bagi saya untuk terus berjuang dan bekerja keras untuk memajukan Sumsel pada umumnya dan Kota Lubuklinggau khususnya," ucap Fatoni.

Kota Lubuklinggau sendiri sudah tidak asing baginya. Bahkan telah dianggap sebagai rumah sendiri. "Bagi saya Kita Lubuklinggau seperti kampung sendiri.

Sudah 7 kali saya ke Lubuklinggau dan Musi Rawas. Jadi saya sudah mengenal  banyak Kota Lubuklinggau, masyarakatnya yang ramah, bersahabat dan penuh kekeluargaan," kata dia.

BACA JUGA:Apresiasi Capaian Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan IPM Kota Prabumulih

Melalui kesempatan ini bertepatan dengan HUT Kota Lubuklinggau ke-22, dia berharap agar kota ini dapat terus melangkah maju dengan Kabupaten/Kota lainnya di Sumsel.

"Semuanya harus bersinergi, bekerja bersama-sama, bahu-membahu, gotong royong mencapai tujuan otonomi daerah yaitu meningkatkan pelayanan publik, daya saing daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tegas Fatoni.

Sebagai informasi, HUT ke-22 Kota Lubuklinggau kali ini mengusung tema ‘Dengan semangat HUT ke-22 Kota Lubuklinggau kita satukan tekad untuk terus melangkah menuju Lubuklinggau yang berdaya saing’.

Dalam kesempatan ini, Pj Walikota Lubuklinggau Trisko Defriansyah memaparkan sejumlah capaian yang telah diraih Kota Lubuklinggau.

Sumber: