Badai Khanun Melanda Korsel, Peserta Jambore Asal Sumsel Dievakuasi

Bentuk Badai Topan Khanun di Korea Selatan-baik-internet
BATURAJA,OKUTIMURPOS-Jika di Indonesia saat ini musim kering/panas, sebaliknya di Korea Selatan sekarang lagi tegang-tegangnya menghadapi badai angin topan Khanun.
Bahkan, peserta Jambore Pramuka di Negeri Gingseng ini mulai dievakuasi akibat ancaman badai tersebut. Termasuk utusan dari Indonesia dan di dalamnya ada warga Sumatera Selatan tepatnya Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).
Mereka terpaksa dievakuasi ke tempat baru karena takut terdampak badai topan Khanun di Korea Selatan tersebut.
“Kontingen Indonesia akan dievakuasi ke Wonkwang University. Memindahkan 39 ribu peserta dengan 1000 Bus memang tidak mudah. Semoga semua berjalan lancar. Pemerintah Korsel sudah menyampaikan sejak awal, butuh waktu 14 jam untuk prosesnya jika semuanya berjalan dengan baik. Sehingga memang perlu ekstra kesabaran dalam menjalani seluruh prosesnya. Saat ini jika kami perhatikan sudah banyak yang berada di lokasi Wonkwang University sehingga dapat kami nilai, prosesnya berjalan dengan baik, tinggal menunggu waktu giliran dan kesempatan,” tulis Yeni, Guru SMKN Rawas Ulu Kabupaten Muratara yang merupakan utusan Kwarcab Pramuka Muratara dan Kwarda Sumatera Selatan yang sedang ikut even ini di Korea Selatan seperti dikutip Linggau Pos Selasa 8 Agustus 2023.
“Sekarang pukul 17.12 Waktu Korea Selatan. Dari lokasi Jambore ke tempat evakuasi butuh waktu perjalanan 5 jam. Bahkan lebih, rencananya malam ini kami pulang ke Indonesia,” jelasnya.
“Sementara untuk kepulangan peserta sesuai jadwal. Semoga semua aman dan bisa pulang sesuai jadwal,” harapnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, badai diprediksi akan mendekati area perkemahan pada 9-10 Agustus 2023.
“Intinya memang ada prediksi bahwa (badai) Khanun akan mendekati area tersebut pada 9-10 Agustus. Oleh karena itu, ada rencana-rencana baru yang sudah dibikin dan anak-anak kita menurut rencana akan mulai dipindahkan besok (8/8/2023) sekitar siang dan sore,” kata Menlu Retno, Senin (7/8/2023).
Seperti diketahui, penyelenggaraan Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan menghadapi beberapa masalah setelah sebelumnya terjadi cuaca panas ekstrem yang menyebabkan sejumlah negara menarik dan memindahkan kontingennya. Kini acara ini pun terancam terancam diterjang Badai Tropis Khanun.
Sebelumnya, Retno Marsudi memastikan kondisi kontingen Indonesia yang mengikuti Jambore Pramuka Dunia di Korea Selatan dalam keadaan baik. Sebanyak 1.500 kontingen Indonesia mengikuti kegiatan Jambore Pramuka Dunia saat Korea Selatan tersebut. (lp)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: rewrite