Kenapa Harus Sumpah Pocong? Ini Akibatnya Kalau Bersumpah Palsu

Kenapa Harus Sumpah Pocong? Ini Akibatnya Kalau Bersumpah Palsu

Pelaksanaan sumpah pocong, merupakan tradisi lokal Indonesia. foto ini tidak berkaitan dengan peristiwa dalam berita ini. -download-internet

OKUTIMURPOS,BATURAJA-Fenomena kejadian di Palembang viral di medsos dan media online. Seorang pemuda bernama Rian Antoni (40) warga Ratu Sianom Palembang melaksanakan sumpah pocong. Pria ini nekat melakukan ini karena tidak terima difitnah telah berbuat tidak senonoh terhadap anak perempuan di bawah umur.

Buntutnya dia dilaporkan ke Polda Sumsel oleh pihak korban dan ditetapkan sebagai tersangka. Peristiwa Juni 2022 lalu ini membuat Rian wajib lapor ke Polda Sumsel. Untuk meyakinkan warga, Rian melaksanakan sumpah pocong. Namun, menurut pengakuan Rian dia juga sudah melakukan sumpah di atas Al Quran di sebuah musolah di Palembang.

 

Lalu kenapa harus sumpah pocong dan mubahala segala?

Seharusnya cukup dengan sumpah atas nama Tuhan (Allah SWT). Bukankah sumpah itu sebagai bentuk penolakan dan cara meyakinkan orang lain agar percaya, bahwa seseorang itu tidak melakukan perbuatan tidak baik?

 

Berikut penjelasan secara hukum Islam

Sumpah dalam Islam disebut dengan al Yamin atau al Hilfu atau al Qasam. Sumpah memang ada landasannya dalam al quran maupun hadis Nabi.

Sedangkan sumpah pocong merupakan tradisi atau kebiasaan di masyarakat di Indonesia. Adapun tata sumpah pocongnya bisa saja isinya tidak bertentangan dengan al Quran. Namun, jika orang bersumpah karena memandang pocong atau kain kafan yang dipakai dan takut kualat, maka sesungguh patut dipertanyakan. Artinya, pocong atau kain kafan itu, yang mereka percaya bukan azab Allah.

Jenis Sumpah dalam Islam

Dalam Islam penggunaan Sumpah secara umum ada dua jenis. Yakni pertama, Sumpah di luar pengadilan. Dan Kedua, Sumpah di pengadilan ketika dalam proses berperkara.

Sumpah yang pertama biasa dilakukan orang untuk menyangkal atau menolak ketidakbenaran yang disampaikan atau dikatakan oleh orang lain alias fitnah. Atau untuk menyelesaikan masalah perselisihan. Terkadang juga sumpah digunakan untuk meyakinkan bahwa apa yang disampaikan atau diucapkan seseorang itu adalah benar.

Nabi Muhammad SAW memberikan petunjuk agar sumpah memiliki makna hendaknya menggunakan nama Allah. Arahan Nabi ini seperti tertuang dalam hadis riwayat Abu Dawud dan an Nasai dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian bersumpah dengan nama bapak-bapak kalian dan jangan pula dengan nama ibu-ibu kalian, jangan pula dengan nama patung-patung, dan janganlah bersumpah kecuali dengan nama Allah dan janganlah bersumpah kecuali kalian benar (apa yang disumpahkan).” (HR: Abu Dawud)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rewrite