Tandu Huang
--
Pulangnya dibagi dua: sebagian kembali ke Nanchang bersama mobil. Sebagian lagi naik kereta cepat menuju Shanghai: dua jam perjalanan. Saya ikut yang ke Shanghai.
Sore itu tinggal ada kursi VIP di kereta cepat. Apa boleh buat. Mahal. Tapi bisa tidur telentang setelah kelelahan di Huangshan. Kemewahan kursi kereta ini sama dengan business class-nya A380 Emirates. Kami pun tidur nyenyak –di atas tempat tidur yang berlari 350 km/jam. (Dahlan Iskan)
Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 29 April 2023: Kucing Jembatan
Mirza Mirwan
Cerita tentang Revolusi Kebudayaan itu dituliskan dengan bagus oleh jurnalis Stanley Abram Karnow dalam buku: "Mao and China: Inside China's Cultural Revolution". Sedang cerita tentang Deng Xiaoping bisa diikuti dalam buku karya Ezra Feivel Vogel : "Deng Xiaoping and the Transformatiom of China".
Mirza Mirwan
Dalam kedudukan sebagai wakil PM dan Sekjen PKT, Deng Xiaoping mendesak agar pemerintah mengizinkan para petani untuk mengolah lahannya sendiri demi meningkatkan produksi guna mengatasi kelaparan. Mao Zedong yang Ketua PKT menolak mentah-mentah. "Kalau petani diberi hak mengolah sawah milik sendiri itu artinya menempuh jalan kapitalis!" kata Mao. Deng Xiaoping, yang memang selalu berseberangan dengan Mao, menjawabnya kalem: "Pengolahan sawah milik pribadi tidak jadi soal asalkan dapat meningkatkan produksi, seperti juga tak jadi soal apakah SEEKOR KUCING PUTIH ATAU HITAM ASALKAN BISA MENANGKAP TIKUS." Itu terjadi di awal revolusi kebudayaan, 1966. Mao kian tak suka pada Deng, yang tiap rapat selalu duduk jauh dari Mao. Untuk membungkam Deng, Mao mengerahkan Pengawal Merah -- terdiri dari pelajar dan pemuda -- untuk menyingkirkan Deng dan orang-orang partai yang semacam itu. Agustus 1967, Deng ditangkap oleh pengawal merah, diseret-seret, disuruh mengakui bahwa ia termasuk kontrarevolusioner. Sebelumnya, Deng Dufang -- anak Deng -- lebih dulu ditangkap. Bersamaan dengan Deng, di bagian lain, Presiden Liu Shaoqi dan isterinya juga ditangkap dan disiksa Pengawal Merah. Pembentukan Pengawal Merah oleh Mao itu seperti meniru Pemuda Rakyat di zaman Orde Lama. Mao mengasingkan Deng di tahun 1969, lalu di tahun 1973 Zhou Enlai memanggilnya kembali ke Beijing -- saat Mao masih pemimpin PKT. Mao gagal dengan "Cultural Revolution" dan "Great Leap Forward".
JIM vsp
Sama halnya bah kalau ke mendaki Gunung LAWU (3265 Mdpl) tak usah bersusah payah, cukup mendaki Gunung Bancak saja yang yang setinggi TPA Bantar Gebang, karena konon Gunubg Bancak adalah Puncak Gunung Lawu yang di tendang oleh Hanoman saat Marah karena mendengar Shinta di culik oleh Rahwana (kok yang marah Hanoman bukan Rama ya? ), Silahkan abah kesana, sekalian ke Makam Retno Dumilah.
adi ya adi
Di Nangchan apkah abah tidak nostalgia dg bu guru kursus bhasa mandarin yg punya lima i itu? Ataukah bu guru tsb yang jadi teman abah jalan2 mendaki gunung? #auto curiga mewakili pertanyaan bu dahlan di rumah he...he
Agus Suryono
CABE, CABE CABEAN vs CABLE CAR.. "TENTU saya ingat Deng Xiaoping. Yang ketika mendaki Huangshan, (juga) berumur 71 tahun. Padahal waktu itu belum ada cabe car segala," tulis Abah.. Membaca tulisan di atas, saya sempat bingung, apa maksud kata "cabe", dan atau "cabe car". Sempat mikir, apa hubungannya dengan "cabe-cabean". Tetapi kemudian ingat, mungkin maksudnya "cable car". Atau "gondola".. #Kalau di Gunung Ijen, ada "Songkro", taksi Gunung yang "disetir" 3 orang.. Empat tahun lalu tarifnya 800 ribu pp naik turun..
Handoko Luwanto
Implementasi ajaran Deng di Tiongkok : "Tidak peduli mau pakai sistem komunis atau kapitalis, yang penting rakyat hidup makmur." Kalo diterapkan di sini menjadi : "Tidak peduli mau bikin rakyat hidup makmur atau miskin, yang penting eike berkuasa dulu."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: