Jalan Pintas

Jalan Pintas

Prestasi Manchester United disinggung Said Didu saat debat Perppu Ciptaker dengan Mahfud MD.-dok disway---

APA yang sebenarnya terjadi? Yang membuat Perppu Cipta Kerja diributkan sekarang ini?

Satu pihak bilang: Perppu sudah sah. Sudah bisa jadi UU.

Lain pihak bilang: Perppu belum sah. Belum pernah disahkan oleh DPR menjadi UU.

Yang lain lagi bilang: kenapa pemerintah tidak menjalankan saja putusan Mahkamah Konstitusi? Dengan cara memperbaiki UU Omnibus Cipta Kerja seperti yang diminta oleh MK? Mengapa justru mengeluarkan Perppu?

 

Anda sudah tahu: UU Cipta Kerja, melahirkan kehebohan yang luar biasa. Sejak sebelum dibahas sampai sesudah disahkan DPR.

Lalu ada yang menggugat ke MK. Putusan MK pun Anda sudah tahu.

Secara formil proses legislasi UU Ciptaker dianggap bermasalah. Maka UU Ciptaker inkonstitusional bersyarat. Lalu diberi waktu memperbaiki prosesnya. Selama dua tahun sejak putusan.

"Artinya, kalau dalam dua tahun tidak ada perbaikan, UU Ciptaker menjadi bertentangan dengan UUD 1945," ujar Prof Dr Denny Indrayana yang kini tinggal di Australia.

Putusan terkait UU Ciptaker, kata Prof Denny, adalah uji formil pertama yang dikabulkan dalam sejarah MK. "Dengan uji formil, MK tidak menyoal isi pasal (materiil), tetapi lebih ke arah prosedur pembuatan UU-nya. Termasuk  minimnya partisipasi publik", katanya.

Nah, kata Prof Denny, putusan MK inilah yang dilanggar presiden dengan jalan pintas menerbitkan Perppu. "Sekarang Perppu Ciptaker tidak mendapatkan persetujuan DPR, sehingga seharusnya dicabut," katanya.

Tentu pemerintah berada dalam dilema. Inginnya UU Cipta Kerja itu segera berlaku. Tapi dengan putusan MK itu jadi terhambat. Padahal maksud mempercepat penyelesaian UU Cipta Kerja dulu agar pemerintah segera punya senjata ampuh.

DPR-pun waktu itu mendukung total. Bentuk dukungan DPR itu tidak kepalang tanggung: tanpa harus dibahas mendalam.

Memang UU itu cepat disahkan. Kilat. Tidak disangka ternyata  justru ''mbendhol mburi'': ada masalah setelah itu. Akhirnya justru berlarut-larut. Sampai ke MK segala.

 

Problem besar pemerintah setelah putusan MK itu: akan pilih jalan yang mana. Pilih memperbaiki UU tersebut atau ada jalan pintas yang lain lagi.

Memperbaiki UU memakan waktu panjang. Lewat DPR lagi. Perlu biaya besar lagi.

Lalu terlihatlah jalan pintas itu: Perppu. Pemerintah menerbitkan peraturan pengganti UU.

Tanpa Perppu itu berarti terjadi kekosongan UU: yang sudah disahkan belum boleh berlaku, kalau mau diperbaiki akan sangat lama lagi.

Maka dipilih menerbitkan Perppu. Itu karena tidak hanya dimaksudkan untuk jalan pintas. Juga untuk segera mengisi kekosongan hukum tersebut.

Syaratnya: Perppu itu harus segera disahkan oleh DPR. Kalau ditolak akan terjadi kekosongan UU lagi. Kalau DPR menyetujuinya jadilah Perppu itu UU. Selesai.

Tapi tidak bisa selesai.

Pemerintah sudah mengirimkan Perppu itu ke DPR. Untuk segera dibahas di masa persidangan berikutnya. Masa persidangan yang dimaksud adalah antara tanggal 2 Januari sampai 15 Februari 2023. Masa persidangan itu hanya 1,5 bulan. Tanggal 16 Februari, DPR sudah memasuki masa reses.

Sampai masa reses tiba pengesahan Perppu belum terjadi. Heboh.

Orang seperti Prof Dr Denny Indrayana berpendapat itu sama dengan DPR telah menolak Perppu tersebut. Pendapat Denny itu beredar luas. Banyak juga pendukungnya.

Tentu banyak juga yang berbeda pendapat: DPR dianggap belum menolaknya. Hanya belum menyetujuinya. Bahkan ada yang bilang pada dasarnya DPR sudah menyetujuinya.

Sebenarnya bagaimanakah perjalanan Perppu itu?

Yang jelas pemerintah sudah memasukkan Perppu itu ke DPR. Memang kurang cepat. Sudah di tengah-tengah masa persidangan. Atau agak di akhir. Mengapa tidak  sebelum masa persidangan.

Lalu mengapa Perppu tersebut tidak segera dibahas di DPR? Bukankah bisa segera dibahas dengan cara yang sama dengan ketika membahas UU Cipta Kerja dulu? Secara kilat? Bukankah pasti lolos? Lewat pemungutan suara?

Di sinilah misteri terbesarnya.

Saya pun menghubungi empat orang anggota DPR. Dari partai yang berbeda. Saya ingin tahu ada misteri apa sebenarnya.

"Jangan wawancara saya. Ini sensitif sekali," ujar salah satu dari mereka. "Saya bisa kena semprit pimpinan," tambah yang lain.

Begitu Perppu kiriman pemerintah tersebut diterima DPR, sebenarnya sudah langsung diserahkan ke Badan Musayawarah (Bamus). Itulah ''inti'' DPR. Bamus itu seperti ummul kitab-nya DPR. Pimpinan DPR dan semua pimpinan fraksi ada di Bamus. Bamus itu dianggap sebagai lembaga tertinggi setelah Pleno.

Setelah membahasnya Bamus lantas menyerahkan Perppu tersebut ke Badan Legislatif (Baleg). Begitulah memang prosedurnya.

Ternyata Baleg juga sudah membahas Perppu tersebut. Bahkan sudah membuat keputusan. Cepat. Pakai pemungutan suara. Tujuh fraksi menerima, dua  fraksi menolak (Demokrat dan PKS).

Apakah keputusan di Baleg itu bisa dianggap bahwa DPR sudah mengesahkannya?

Ada yang berpendapat demikian. Prof Denny menganggap tidak demikian: persetujuan DPR tidak sama dengan persetujuan Baleg. Persetujuan DPR harus diputuskan  di sidang pleno.

Baleg juga tahu itu. Maka setelah menyetujui Perppu tersebut Baleg mengirimkannya kembali ke Bamus. Maksudnya: agar Bamus segera mengagendakan sidang pleno DPR. Hanya Bamus yang bisa minta diadakan sidang pleno DPR. Baleg tidak punya wewenang itu.

Mengapa tidak segera dilaksanakan sidang pleno? Pun, kalau perlu, pada tanggal 15 Februari 2023 pukul 23.59?

Spekulasi begitu banyak soal mengapa. Mengapa. Mengapa. Ini bisa memicu ketegangan antar partai koalisi.

Sayangnya saya tidak berhasil memperoleh tanggal-tanggalnya berikut jam-jamnya: kapan Baleg mengirim ke Bamus dan kapan Bamus menerimanya. Apakah masih ada waktu untuk menyelenggarakan pleno atau  tidak.

Tanggal-tanggal tersebut kini menjadi sensitif. Dari tanggal-tanggal itu bisa diketahui di mana misteri.(Dahlan Iskan)

 

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Edisi 24 Februari 2023: Wisata Abu

 

Fa Za

"Tiap jenis ulos hanya bisa dipakai untuk tujuan dan acara tertentu". Sebenarnya batik Jawa juga begitu. Tiap motif batik Jawa punya tujuan tertentu dan hanya dipakai di acara dan oleh kalangan tertentu saja. Namun seiring berjalanya waktu, dan bersamaan runtuhnya feodalisme, batik menjadi pakain sehari-hari semua orang. Padahal awalnya batik hanya untuk bawahan, bukan untuk baju, tapi sekarang baju dan kaos pun bisa pakai motif batik.

 

Liam Then

Mau komen mlipir ke Papua saja, kontur geografi di Papua yang mdpl tinggi, dan masyarakatnya yang banyak tinggal di pegunungan. Cocok untuk industri daun seduhan teh berkualitas. Populasi dunia penikmat teh, lumayan banyaknya, penggemar nya pun cukup fanatik, misal di Jepang ,sampai ada etiket khusus minum teh. Daftar daun teh seduh termahal di dunia , sebagian produsennya ada di Asia. Jepang,Tiongkok,Taiwan dan India. Harganya bukan main-main, untuk strain paling terkenal dari Tiongkok Da Hong Pao, $1.2 million,tidak jelas dalam dolar US atau yuan Tiongkok, tapi sudah jelas mahal. Nah, bagaimana jika IPB dan BRIN kerja sama, bibit pohon teh khusus di kembangkan, agar bisa di tanam di daerah pegunungan tinggi Papua. PTPN yang menaungi urusan teh bisa bantu bibit dan pelatihan handling, dan beli itu daun teh produksi masyarakat, kemudian untuk di ekspor. India,Jepang Tiongkok, Inggris. Daftar negara total 2 milyar lebih populasi yang punya budaya minum teh, menunggu dengan tangan terbuka, produk teh istimewa dari Papua.

 

 

Udin Salemo

#everyday_berpantun Bertapalah guru pergi ke kampung/ Daerahnya bernama kampung Selayar/ Betapa mulia sifat si opung/ Sekolah dibuat tanpa berbayar/ Banyak arang diekspor lewat laut/ Sayang kapalnya tak bisa laju/ Banyak orang kaya seperti Pak Luhut/ Tentulah Indonesia cepat maju/ Hadi-san baburu buruang Kinanti Tatembak jatuah di halaman/ Hati ambo sadang rindu mananti/ Urang nan dirindu nan malupokan/ Hati lapang paham tak sampik/ Pandai manimbang jo manaka/ Walau batenggang di nan rumik/ Indak bakisa di nan bana/ Bungo rayo warnanyo sirah/ Dipatiak dek urang Pasa Ulakan/ Sabana cadiak urang sabalah/ Inyo barutang nan dilupokan/

 

Leong Putu

Saya suka olah raga air, saya suka berenang. Walau tak bisa. Saya main jets sky. Walau gak punya. Saya suka diving. Walau tak pernah. Saya suka kamu, walau tak bisa memiliki.

 

Johannes Kitono

Ikan Batak. Pertama mendengar nama Ikan Batak dari Pohan, lupa famnya entah Panjaitan atau Hutapea.Pohan alumni IPB yang "dimusuhi* teman sekelasnya. Nilai Statistik nya tinggi dan nyaris sempurna. Angka rerata kelas tinggi tentu bikin susah teman yang hanya belajar saat ujian saja. Pohan bikin proposal tentang Ikan Batak di Danau Toba untuk bea siswa S 2 di Darwin Univ. Aussie.Proposal diterima tetapi subjek penelitian harus dirubah. Ikan Batak diganti dengan udang Vannamei. Saat itu Ikan Batak atau Tor soro yang menjadi sajian buat bangsawan dan Raja orang Batak sudah hampir punah.Susah cari sampelnya. Perlu di restocking. Ikan Batak ada juga di Sungai Kapuas dan disebut Ikan Somah. Di Kuningan, Cirebon namanya Ikan Dewa atau Keramat dan rakyat disana tidak berani memakannya. Di Kuching, Sarawak namanya Wang PU Liaw dan bibitnya berasal dari Danau Sentarum dekat Putussibau. Di resto May Star Jakarta ikan Wang PU Liaw atau Ikan Sarawak harganya Rp.2,5 jt/kg. Ikan ini seluruh badannya berlemak dan sangat enak dan gurih kalau dimasak steam.Kalau dibudidaya dikolam tumbuhnya lambat sekali. Sudah 10 tahun berat badannya kok hanya 5 kg, size yang pas untuk dikonsumsi. Semoga para pejabat dan juara F1 beruntung bisa menikmati steam Ikan Batak. Hati hati jangan dikasih steam* Ikan Jurong * yang merupakan sepupu dekatnya.Now bibit Ikan Batak sudah bisa dibeli di Toped dengan harga 7 - 10 rb/ekor untuk umpan ikan Arawana.

 

Komentator Spesialis

Balapan itu kalau nggak FORMULA E nggak rame. Walaupun dana yang dihabiskan trilyunan, bahkan puluhan trilyun nggak ngefek. Kalau FORMULA E bakal ramai tanggapan dari buzzeRp, PSI, PDIP bahkan sampai KPK.

 

Handoko Luwanto

Dulu ketika banyak hutan terbakar di Sumatera, asapnya sampai ke Singapura. Semoga kini banyak wisman Singapura datang ke Sumatera, mengembalikan asapnya dalam bentuk wisata.

 

Yellow Bean

Saya suka mengisi kolom reply walaupun cuma membariskan huruf haha

 

Liam Then

Juni nanti Formula E sesuai kontrak juga bakal di gelar kembali di Jakarta. Entah apakah pro kontra bakal semarak seperti kemaren. Karena DKI 1 sudah berganti. Kalau saya sih tetap pasa posisi, itu event mubazir. Selama masih ada kampung kumuh di Jakarta. Event-event seperti ini, tak layak secara etika untuk di laksanakan, apalagi dengan alasan untuk mempromosikan Jakarta sebagai kota wisata. Ini kontradiksi, jika ingin promosika Jakarta sebagai tempat wisata, kenapa gelar event mewah? Sebaliknya dari benahi kampung kumuh pake duit event mewah yang ratusan milyar itu? Empati seorang pemimpin harus kepada pihak yang terpuruk di bawah. Bukan bersuka ria ,ber-event pesta gelar hajatan orang luar negeri.

 

Jo Neka

Dan dari balkon hotel dapat melihat gadis ......bercat hijau..asiiiik dengan 5 i..hehee selamat siang koh Liam..ini kok sepi sekali.siap2 ke Toba ya semua perusuh

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait