Arang Kayu di ‘Tugu Monas’

Arang Kayu di ‘Tugu Monas’

Ujang, operator eskavator yang lari ke bisnis arang kayu-baik-liputan

Usai mengambil foto, kami pun ngobrol santai. Di ambenan. Pondok kecil di depan rumahnya. Dia istirahat dari membongkar sisa arang yang masih di tobong. Ada juga lelaki yang lagi kerja membongkar arang di tobong. Sambil melihat hamparan jemuran arang, kami berbincang santai.

 

 

 

Ternyata. Ujang ini mahir mengoperasikan alat berat (eskavator). Pria ini sejak kecil sebenarnya bergelut dengan alat-alat berat. Ya, eskavator. Dia mahir mengoperasikan eskavator (alat pengeruk material khususnya tanah).

 

 

Awalnya, cerita Ujang, dia hanya ikut seorang kontraktor di Baturaja OKU. Setiap ada pekerjaan dia ikut. Dari sanalah dia belajar secara autodidak cara mengoperasikan eskavator.

 

 

“Saya hanya tamat SMP Pak. Sejak itu saya ikut seorang pengusaha di Baturaja. Dan sambil belajar mengoperasikan eskavator,” ujar Ujang. Ujang sempat beberapa kali pindah tempat kerja. Di Baturaja saja sudah beberapa kali pindah kerja sebagai operator eskavator (hydraulic excavator). Spesialisnya eskavator PC 200. Yakni alat berat yang mempunyai kapasitas 20 ton ke atas dengan kapasitas bucket 1 meter kubik.

BACA JUGA:Viral Video, Wakil Ketua BPD Air Paoh Kena Ancam

 

“Saya sudah keliling pak. Ke Jambi juga pernah kerja. Sama menjadi operator eskavator. Kalau di Sumsel ini pernah di Kabupaten Lahat. Waktu ada proyek PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) di sana,” papar Ujang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: liputan

Berita Terkait