IGRA OKU Timur Adakan Simulasi Manasik Haji
IGRA OKU Timur gelar simulasi manasik haji untuk meningkatkan syiar agama Islam.--
MARTAPURA,OKUTIMURPOS.COM - Anak-anak Raudhatul Athfal mengikuti pelaksanan simulasi mansik haji se- Kabupaten OKU Timur. kegiatan yang berlangsung di Lapangan Koni Martapura sebagai tepat kegiatan zona barat. Kegiatan tersebut bagian upaya meningkatkan syiar Agama Islam sekaligus membentuk generasi penerus yang shaleh-shalehah.
Kegiatan yang diselenggarakan Ikatan Guru Raudhatul Athfal ( IGRA ) OKU Timur dalam kegiatan ini di hadiri Bupati OKU Timur, Kepala Kementrian Agama OKU Timur, Kapolres , Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Kesehatan, dan team penyuluh Bimbingan Ibadah haji KEMENAG kabupaten OKU Timur.
Ketua IGRA ( Ikatan Guru RA ) Ibu Siti Muarofah MPdi dalam sambutannya menyampaikan bahwasanya acara simulasi manasik haji tingkat RA ini adalah salah satu program ungulan IGRA Kab. OKU Timur setelah 2 tahun tertunda karna KOVID – 19 beliau berharap acara ini dapat terlaksana setiap tahun tanpa suatu halangan apapun dan dalam tahun ini pelaksanaan simulasi manasik haji di Bagi menjadi 3 Zona yang terdiri dari 90 sekolahan RA dengan jumlah 3000 siswa.
"Untuk Zona Barat Pelaksanana kegiatan di lapangan koni Martapura, Zona Tengah dilaksnanakan di Lapanga Pon Pes Yatim Piatu Sumber Mulyo dan Zona Timur di laksanakan di lapangan sepak bola Nusa Tunggal," terangnya.
Dari Kemebag OKU Timur yang di wakilkan Kepala Bagian Pendidikan Agama Kemenag Kab OKU Timur H. Karep. S.Pd MM dalam sambutannya sangat berharap semoga kegiatan ini dapat menjadi pemancing untuk yang belum mendaftarkan Haji untuk segera mendaftar.
"Karena sampe hari ini daftar tunggu Haji di OKU Timur sudah 22 Tahun kalo tidak di segerakan daftara maka akan semakin masa tunggunya," imbuhnya.
Bupati OKU Timur yang di wakili oleh Kabag Kesra Drs H Sukron MM sekaligus mewakili membuka acara Simulasi Haji Untuk RA menyampaikan ini adalah acara yang sesui dengan visi misi Bupati OKU Timur yaitu Menuju OKU Timur Maju Lebih Mulia.
"Disinilah bentuk kemulyaan itu karena ini adalah bentuk pengamalan bapak ibu guru yang dapat di laksanakan pada anak anak ini sehingga kegiatan ibadah Haji bukan hal yang tabu seperti tahun 90an," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: liputan lapangan