Di Bawah Kepemimpinan Enos - Yudha, IPM OKU Timur Tembus Level 'Tinggi'

Di Bawah Kepemimpinan Enos - Yudha, IPM OKU Timur Tembus Level 'Tinggi'

Kabupaten OKU Timur di bawah kepemimpinan Enos - Yudha, pada tahun 2022 OKU Timur berhasil meraih prestasi merubah status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang awalnya "sedang" menjadi "tinggi". Foto: Diskominfo OKUT--

MARTAPURA, OKUTIMURPOS.COM - Kabupaten OKU Timur di bawah kepemimpinan Enos - Yudha, pada tahun 2022 OKU Timur berhasil meraih prestasi merubah status Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang awalnya "sedang" menjadi "tinggi".

Capaian IPM OKU Timur pada tahun 2022 tembus sebesar 70,23 dimana pada tahun 2021 IPM OKU Timur 69,58. Ini memberikan makna bahwa dengan kenaikan 0,65 poin OKU Timur mendapatkan level menjadi IPM dengan status "tinggi". Hal ini tentu menjadi kebanggaan sekaligus tantangan dalam mempertahankannya di tengah ancaman resesi ekonomi global yang diprediksi akan melanda beberapa negara.

 

Kondisi OKU Timur dimasa pemulihan ekonomi pasca periode puncak pandemi Covid-19 cukup menggembirakan dengan ditandai kenaikan pertumbuhan ekonomi dari 0,37% pada tahun 2020 menjadi 4,66% pada tahun 2021. Hal ini menjadikan Kabupaten OKU Timur menjadi kabupaten dengan pertumbuhan tertinggi kedua di Sumatra Selatan pada tahun 2021.

 

Atas capaian ini, Bupati Enos menyampaikan bahwa dibutuhkannya sinergitas dan kolaborasi yang produktif dalam upaya mengawal IPM OKU Timur agar terus meningkat, "Angka 70,23 merupakan titik awal pemerintah dalam merumuskan perencanaan kebijakan yang akan datang" tutur Bupati Enos saat beraudiensi dengan BPS OKU Timur di Puri Sebiduk Sehaluan. Kamis, 8 Desember 2022.

 

Saat beraudiensi, Kepala BPS OKU Timur Ir. Budiriyanto, M.A.P.  juga memaparkan kepada Bupati Enos perihal angka kemiskinan yang ada di Bumi Sebiduk Sehaluan.

 

Upaya Pemerintah Kabupaten OKU Timur dalam mengentaskan angka kemiskinan membuahkan hasil yang positif. BPS mencatat, pada tahun 2022 jumlah penduduk miskin di Kabupaten OKU Timur mencapai 69,69 ribu jiwa.

 

"Jika dilihat pada tahun sebelumnya, ini tentu mengalami tren yang positif, jika pada tahun sebelumnya angka kemiskinan 72,89 ribu jiwa (10,60%), maka tahun ini menjadi 69,69 ribu jiwa (10,05%), ini berkurang 3,2 ribu jiwa (0,55%)" jelas Kepala BPS. 

 

Tren turunnya angka kemiskinan di Bumi Sebiduk Sehaluan ini tentu menjadi hal yang positif, ini juga sekaligus sebagai bukti keberhasilan program-program dalam mengentaskan kemiskinan yang menjadi prioritas Bupati Enos dan Wabup Yudha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: diskominfo okut