Marah dengan Nada Kalem, Jokowi: Saya Beri Waktu 1 Bulan Audit Semua Stadion!
![Marah dengan Nada Kalem, Jokowi: Saya Beri Waktu 1 Bulan Audit Semua Stadion!](https://okutimurpos.disway.id/upload/b6b279d3eec101318de52fce208821d9.jpg)
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Iriana Joko Widodo meninjau kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada Rabu, 5 Oktober 2022. -Foto: BPMI Setpres-Disway.id--
JAKARTA, OKUTIMURPOS.COM - Presiden Joko Widodo memerintahkan audit seluruh stadion sepak bola di Indonesia. Baik yang digunakan untuk liga 1,2 dan 3. Ini untuk mencegah terulangnya tragedi Kanjuruhan.
Tugas audit stadion tersebut diberikan Presiden Jokowi kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
"Saya sudah memerintahkan kepada Menteri PU untuk melakukan audit bangunan stadion," terang Presiden Jokowi didampingi Ibu Iriana Jokowi saat menyambangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Saiful Anwar, Kota Malang, Rabu 5 Oktober 2022.
Saat menyambangi Stadion Kanjuruhan, Jokowi juga meminta seluruh bangunan, terhadap seluruh stadion yang digunakan di liga 1, 2, 3 untuk memperbaiki.
"Perbaiki semua, baik itu pintu gerbang, gedung, pagar dan lainnya sehingga keselamatan penonton, keselamatan suporter itulah yang ingin kita utamakan," tandas Jokowi.
"Tolong audit total seluruh stadion yang dipakai untuk liga, baik Liga 1, Liga 2, maupun Liga 3," tandasnya.
"Semuanya apakah gerbang-nya sesuai standar cukup lebar, apakah gerbang ukurannya sesuai dengan standar, manajemen lapangan-nya yang memegang kendali siapa, semuanya," timpalnya.
Ditambahkan Presiden, peristiwa ini menjadi momentum memperbaiki semua manajemen pertandingan, manajemen lapangan, manajemen pengelolaan stadion.
"Semua harus kita audit total kita tidak ingin peristiwa seperti di Kanjuruhan ini terjadi kembali di negara kita," jelas Presiden.
Dalam kesempatan kunjungan kerjanya ke Jawa Timur, Presiden Jokowi juga meninjau langsung Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang untuk mendapatkan gambaran tata letak stadion berkapasitas sekitar 35 ribu penonton itu.
Presiden Jokowi pun memberikan waktu 1 bulan kepada Kementerian PUPR untuk melakukan audit stadion tersebut.
"Audit stadion juga sama, 1 bulan karena kalau kita lihat di GBK dengan penonton 80 ribu orang, pintu dibuka 15 menit semua bisa keluar. Saya kira standar-standar itu yang harus kita miliki," tambah Presiden.
Presiden menambahkan bahwa Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) menyatakan kesiapan-nya untuk membantu memperbaiki tata kelola tersebut.
"Saat saya bicara pada Senin lewat telepon, dengan Presiden FIFA Giovanni Infantino beliau menyampaikan FIFA siap membantu memperbaiki manajemen," jelasnya.
"Saya kira perlu evaluasi total semua, baik manajemen pertandingan, manajemen stadion, manajemen penonton, manajemen waktu, manajemen pengamanan," jelasnya.
"Semuanya harus dievaluasi total agar peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan ini tidak terjadi lagi, jelas semuanya," papar Presiden.
Tim gabungan independen pencari fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md.
Mahfud Cs akan bertugas untuk mencari tahu secara detail penyebab utama atas terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan.
"Kita tahu telah dibentuk tim gabungan independen pencari fakta yang diketuai oleh Pak Menko Polhukam," terang Presiden.
"Kita harapkan nantinya tim ini segera bisa menyelesaikan tugasnya, sehingga kita tahu betul-betul penyebab utama dari tragedi tanggal 1 Oktober di Stadion Kanjuruhan Malang," jelasnya.
Lebih lanjut, Presiden menekankan bahwa tim gabungan tersebut nantinya akan mengumpulkan fakta dan segala informasi.
Informasi dan data dari berbagai pihak untuk kemudian disampaikan secara menyeluruh kepada masyarakat. Tim akan berbagi tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
"Sanksi dari PSSI ada. Pidana nanti yang mengumumkan dari Polri, jadi dibagi-bagi," kata dia.
"Audit untuk bangunan nanti yang menyampaikan adalah dari Kementerian PU, tetapi secara keseluruhan nanti tim gabungan independen pencari fakta yang akan menyampaikan,” jelasnya.
Untuk diketahui tragedi Kanjuruhan terjadi setelah kerusuhan yang pecah selepas penonton memasuki lapangan Stadion
Kanjuruhan seusai pertandingan Liga 1 Indonesia antara Arema FC menjamu Persebaya Surabaya yang berakhir dengan skor 2-3 pada Sabtu 1 Oktober 2022 malam.
Kerusuhan yang dijawab petugas pengamanan dengan tembakan gas air mata ke arah tribun telah menelan sedikitnya 125 korban jiwa terkonfirmasi.
Sementara Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengemukakan bahwa ada tambahan 6 korban meninggal, sehingga total 131 korban jiwa.
Sejumlah enam korban jiwa tersebut, tidak terdata Dokpol Polri, karena pasca-tragedi Kanjuruhan, enam korban meninggal tersebut langsung diketahui indentitasnya oleh keluarganya yang langsung memakamkannya di pemakaman umum desa sekitar Stadion Kanjuruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: disway.id