8 Guru dan Tenaga Kependidikan Raih Berbagai Juara di GTK, Disdikbud OKU Timur Beri Apresiasi

Jumat 31-10-2025,20:04 WIB
Reporter : CLAUDEO HALENDEA
Editor : CLAUDEO HALENDEA

Wiwik Asih, pengawas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur, tampil sebagai Juara 1 GTK Transformatif Pengawas Dikdas. Ia dikenal aktif membina sekolah-sekolah dasar dengan pendekatan mentoring dan komunitas belajar guru.  

 

Kemudian ada Victor Mochamad Arief dari SD Negeri 9 Martapura yang menyabet Juara 1 GTK Transformatif Tenaga Administrasi Sekola. Ia mengubah sistem tata kelola administrasi berbasis digital sederhana di sekolahnya, yang kini diadopsi oleh beberapa sekolah lain di kecamatan.

 

Tak berhenti di situ,Meita Yaraoh dari KB SS Cut Mutia meraih Juara 2 GTK Transformatif Kepala PAUD, sementara Ani Marlinda dari TK PG Komering menjadi Juara 2 GTK Dedikatif Kepala TK. Sedangkan M. Barcenur dari SD Negeri 1 Batumarta VII dan Subekti seorang Kepala Sekolah di SD Negeri Karang Kemiri Belitang masing masing menjadi Juara 3 GTK dan Kepala Sekolah Pelopor Komunitas Belajar (Kombel) bukti bahwa semangat kolaborasi antar guru kini tumbuh semakin kuat.

 

Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan OKU Timur Ir.H.Dodi Purnama ST.MM mewakili kepala dinas pendidikan Wakimn,S.Pd.MM.menyampaikan apresiasi tinggi atas prestasi ini. Ia menegaskan bahwa keberhasilan tersebut bukan hasil kebetulan, tetapi buah dari kerja panjang, semangat belajar tanpa henti, dan dukungan sistem pembinaan yang makin solid.

 

“Kami sangat bangga. Para guru dan tenaga kependidikan OKU Timur telah membuktikan bahwa kerja keras dan komitmen bisa menembus batas. Prestasi ini bukan sekadar lomba, tapi cermin bahwa transformasi pendidikan sedang benar-benar terjadi,” ujarnya.

 

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan terima kasih kepada Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Sumatera Selatan yang terus menjadi mitra strategis dalam pengembangan kompetensi guru.  

“Kami berterima kasih kepada BGTK Sumsel yang sudah memberi ruang bagi guru-guru daerah untuk berkompetisi sehat, belajar, dan menginspirasi. Ini bentuk kolaborasi nyata antara pusat dan daerah dalam membangun sumber daya manusia,” tambahnya.

 

Bagi banyak guru, penghargaan hanyalah bonus. Yang lebih penting adalah bagaimana praktik baik mereka bisa menular ke guru-guru lain di seluruh OKU Timur. Dalam beberapa tahun terakhir, daerah ini memang dikenal agresif mendorong komunitas belajar, peningkatan kompetensi, hingga inovasi digital sekolah.  

 

Ajang Apresiasi GTK 2025 menjadi momentum pembuktian bahwa semangat tersebut telah berbuah. Bahwa guru-guru dari pelosok, yang dulu jarang terdengar di tingkat provinsi, kini mampu berdiri di podium kehormatan.

Kategori :