Sekretaris Dinas Pendidikan OKU Timur, Dodi Purnama,ST.M.M. menyebut bahwa langkah tersebut adalah “gerakan sosial terstruktur”.
“Kami tak ingin lagi mendengar ada anak menjadi korban tanpa perlindungan. Satgas dibentuk bukan untuk formalitas, tetapi menjadi garda terdepan bagi sekolah yang berani melapor, bertindak, dan menyembuhkan. Di sinilah nilai kemanusiaan pendidikan kami diuji,” ungkapnya.
Rekor ketiga, Kabupaten dengan Klub Drum Band Terbanyak di Indonesia, sedang menunggu verifikasi final MURI dan dijadwalkan diumumkan dalam puncak perayaan 30 Oktober 2025 di Aula SMA Negeri 1 Belitang. Data sementara menunjukkan lebih dari 180 klub drum band aktif di OKU Timur—angka yang mencengangkan untuk daerah setingkat kabupaten.
Dodi menyebut drum band bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler, tetapi simbol semangat kolektif.
Drum band mengajarkan disiplin, kekompakan, dan rasa bangga pada sekolah. Kami ingin generasi muda OKU Timur tumbuh dengan ritme perjuangan yang harmonis—antara otak, hati, dan tangan,” ujarnya.
Pemilihan tanggal 28 Oktober bukan kebetulan. pada hari bahasa dan sastra dijadikan momentum simbolik: saat semangat kebangsaan dipadukan dengan capaian pendidikan. Dalam catatan MURI, jarang ada kabupaten yang memecahkan tiga rekor dalam rentang satu perayaan nasional.
Awan Raharjo dari MURI mengonfirmasi bahwa capaian OKU Timur adalah fenomena unik.
Biasanya kami mencatat satu rekor untuk satu kegiatan. Tapi OKU Timur membuktikan, dalam satu momentum, mereka bisa menembus tiga kategori berbeda dengan basis partisipasi massal dan komitmen kelembagaan yang kuat,” ujarnya.