Aksi tersebut mendapat apresiasi dari Hermanto, yang menilai partisipasi warga seperti ini merupakan bentuk nyata gotong-royong yang patut diteladani.
Sementara itu, Supriyadi, warga Dusun I, mengangkat isu tentang jalan penghubung menuju Desa Pemetung Basuki yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan.
Ia menuturkan bahwa dulunya jalan ini memiliki lebar sekitar enam meter dan biasa digunakan oleh anak-anak untuk berangkat sekolah.
“Sekarang jalan itu sudah jadi belukar, padahal sangat penting untuk akses warga,” ujarnya.
Hermanto mencatat keluhan tersebut dan berjanji akan menyampaikan kepada dinas terkait untuk dipertimbangkan dalam rencana pembangunan.
Melalui kegiatan reses ini, Hermanto menegaskan komitmennya sebagai perpanjangan tangan rakyat di lembaga legislatif.
Ia berharap, seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat, mulai dari infrastruktur, fasilitas kesehatan, hingga kebutuhan sosial-keagamaan, dapat ditindaklanjuti secara konkret dan tepat sasaran.
“Reses bukan sekadar kegiatan formal. Ini adalah kewajiban moral kami untuk hadir dan mendengar suara masyarakat,” tutup Hermanto. (clau)