Update Erupsi Gunung Marapi 15 Korban Meninggal, Pencarian Masih Berlanjut
Okutimurpos.com- Tragedi Erupsi Gunung Marapi telah menelan 15 korban jiwa hingga Selasa (5/12) malam.
Menurut laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, dari jumlah tersebut, 10 korban telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification.
Sementara 5 lainnya masih dalam proses identifikasi di RSUD dr. Achmad Mochtar, Bukittinggi.
Erupsi Gunung Marapi yang berada di ketinggian 2.891 mdpl telah mengalami 46 kali erupsi.
BACA JUGA:Erupsi Gunung Merapi Kembali Muntahkan Awan Panas
Erupsi terakhir yang tercatat pada Selasa pagi menghasilkan amplitudo maksimum 25.1 mm dengan durasi 80 detik.
Meski berstatus waspada atau level II, kejadian ini telah mengakibatkan 8 pendaki masih belum dievakuasi.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Agam dan Tanah Datar terus berupaya melakukan pencarian dan pertolongan.
Mereka juga aktif memonitor perkembangan situasi gunung untuk tindakan evakuasi cepat jika diperlukan.
BACA JUGA:Gempa Cianjur, 252 Korban Meninggal Dunia dan 2.834 Rumah Ambruk
Masyarakat sekitar Gunung Marapi diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari puncak dan mengurangi aktivitas di luar rumah di 4 kecamatan terdekat.
Penggunaan masker di luar ruangan menjadi rekomendasi penting untuk mencegah dampak abu vulkanik.
Pemerintah daerah menghimbau masyarakat agar tetap tenang, tidak terpancing isu yang tidak bisa diverifikasi, dan selalu mengikuti arahan dari pemerintah setempat.
BACA JUGA:Innalillahi, Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian di Gunung Marapi, 28 Pendaki Selamat, 11 Meninggal
Diketahui, Tragedi menimpa para pendaki di Gunung Marapi, Sumatera Barat, dengan erupsi gunung yang mengejutkan.
Basarnas telah mengevakuasi jenazah para pendaki yang meninggal dalam peristiwa ini.
Data sebelumnya, lima dari sebelas korban yang meninggal sudah berhasil diidentifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sumbar.
Lima korban yang telah teridentifikasi meliputi empat pria dan satu wanita.Mereka adalah Muhammad Adan, Nazatra Adzin Mufadhal, Muhammad Teguh Amanda, Muhammad Al Fikri, dan Nurva Afitri.
Setiap jenazah, setelah teridentifikasi, diserahkan kembali kepada keluarga mereka.
Sementara itu, Politeknik Negeri Padang (PNP) mengkonfirmasi bahwa 14 mahasiswa mereka terlibat dalam pendakian saat erupsi tersebut.
Mahasiswa ini berasal dari jurusan Teknik Sipil dan Sarjana Terapan Perancangan Jalan dan Jembatan di PNP.
Nama-nama mahasiswa tersebut termasuk Aditya Prasetyo, Ahmad Firman, Yasirli Amri, dan lainnya. (*)