Jadi tidak usah gaduh. Jamaahnya diminta untuk tenang dan menjaga ketentraman.
"Sing tenang Inggih (tenang ya). Tidak usah menjelek-jelekan."
Siapa tau yang anda jelek-jelekan itu justru orang yang dekat dengan Allah.
"Terus dadi malati," kata Gus Iqdam dengan bahasa Jawanya.
Maksudnya Malati (Menjadikan kita dosa dan terkena getahnya)
BACA JUGA:Mengapa Massa Membludak Jejali Pengajian Gus Iqdam di Pendopo Milik Soimah, Sampai Ada yang Pingsan?
Jadi kata Gus Iqdam, jangan menjelek-jelekan orang. Siapapun orangnya.
Sebab, bisa jadi orang yang anda jelek-jelekkan itu seseorang yang dekat dengan Allah.
Beliau sendiri mengaku, sampai detik ini belum menentukan siapa pilihannya terhadap capres mendatang.
"Saya belum menentukan. Isteri saya juga tidak tau siapa pilihan saya," jelasnya yang disambut ger jemaah.
Alumni ponpes Alfalah Ploso Kediri ini dalam akhir ceramahmya mendoakan yang hadir hatinya tenang.
Kita ingim Indonesia tentram. Seperti saat ini, kita dudul bersaama, ada berbagai golongan, ada dari berbagai daerah.(*)