
Islam telah menempatkan perempuan pada derajat terbaik dan memberi perempuan setinggi – tingginya kemuliaan.
BACA JUGA:Bukan Cuma Semangka Pohon Zaitun Juga Lambang Palestina, Ustadz Felix: Kenapa?
Islam punya aturan dalam hal kebebasan berekspresinya, namun tetap dalam batasan syari’at. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi derajat perempuan itu sendiri.
2. Personal branding yang harus dibangun selanjutnya adalah skill. Perempuan juga wajib punya skill dan memang sejatinya setiap manusia memiliki bakatnya masing – masing.
Skill ini berkaitan dengan ilmu pengetahuan. Masih ingat bukan wahyu yang pertama turun ialah surat Al-Alaq ayat 1-5. Dimana perintah utama dari surah ini ialah membaca.
Itulah mengapa umat islam seharusnya menjadi orang atau bangsa yang paling dekat dengan ilmu pengetahuan.
Islam punya teknologi tercanggih yang tidak lekang oleh zaman yaitu Al – Qur’an. Pedoman hidup serta petunjuk bagi setiap muslim.
BACA JUGA:Belajar dari Perang di Gaza Palestina
Dengan membangun skill, maka personal branding sebagai perempuan akan terlihat lebih matang. Kalau bisa, perempuan akan menjadi pakar atau ahli di bidang tersebut.
Seperti ada yang hobinya masak – masak? Menulis? Pidato? Atau serba tahu jenis – jenis tanaman herbal?
Teman – teman semua bisa saja mempelajari hal – hal yang disukai dalam mengembangkan skill untuk membangun personal branding.
Skill ini yang nantinya akan membuat perempuan lebih bernilai karena memiliki nilai plus dalam bidang pengetahuan.
Skill ini juga bentuk implementasi dari hadits HR. Thabrani yang berbunyi “sebaik – baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain”. Maka dengan bakat yang dimiliki, perempuan bisa membawa manfaat bagi orang lain.
3. Terakhir ini adalah nilai. Nah nilai yang dimaksud ialah alasan kenapa kita harus bergerak di skill itu. Jadi antara skill dan nilai sangat harus berkaitan.
Misalnya seorang perempuan punya keinginan untuk mengobati banyak orang dengan pengobatan herbal.
Dengan kemampuannya menyukai tanaman herbal, meracik obat herbal dan sebagainya ia arahkan pada profesi yang menjadi alasannya bergerak.