Waw, Milisi Houthi Yaman Bajak Kapal Kargo Israel di Laut Merah, Begini Reaksi AS

Senin 20-11-2023,20:00 WIB
Editor : Yogi Ruandy

Waw, Milisi Houthi Yaman Bajak Kapal Kargo Israel di Laut Merah, Begini Reaksi AS

OKUTIMURPOS.COM-Milisi Houthi Yaman berhasil membajak kapal kargo milik Israel, Galaxy Leader, di Laut Merah.

Insiden ini telah memicu tudingan dari Israel yang menyebut aksi tersebut sebagai "tindakan terorisme Iran," .

Aksi ini juga menambah ketegangan pada keamanan dunia maritim internasional.

Ya, Galaxy Leader yang mengangkut sekitar 22 awak kapal, berlayar dari Turki menuju India, dan itu diketahui oleh Houthi sebagai milik pengusaha Israel. 

Mohammed al-Attab,jurnalis Al Jazeera di Yaman, melaporkan bahwa milisi Houthi telah mengumumkan operasi untuk menyerang kapal-kapal berbendera Israel, memperingatkan pelaut internasional untuk menghindari bekerja dengan perusahaan semacam itu.

BACA JUGA:Indonesia dan Turki Bersatu Dukung Palestina, Tenang Bantuan Kemanusiaan Sukses Sampai Gaza

Ini balasan terhadap Israel yang terus menyerang Gaza Palestina. Houthi besumpah akan membajak kapal-kapal dan sekutu Israel. 

Yahya Saree, juru bicara Houthi Yaman, menyatakan bahwa perlakuan terhadap awak kapal sesuai dengan norma dan prinsip Islam.

Dia menegaskan bahwa kapal Israel dan sekutunya merupakan target sah bagi pasukan Houthi.

Tindakan ini sejalan dengan kecaman Houthi terhadap agresi militer Israel di Gaza dan Tepi Barat.

Aksi pembajakan ini direspon Israel. Dan Tel Aviv membantah kepemilikan kapal tersebut dan menganggap pembajakan ini sebagai bentuk lain dari terorisme Iran, mengancam keamanan jalur pelayaran global. 

Pihak Tel Aviv menegaskan bahwa tidak ada warga Israel di kapal tersebut, yang diawaki oleh berbagai warga sipil dari berbagai negara.

BACA JUGA:Kunjungan Presiden Jokowi ke AS, Agenda Kerja Sama dan Hasil Pertemuan dengan Presiden Biden

Amerika Serikat juga tak tinggal diam. Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS menganggap penyitaan kapal Galaxy Leader sebagai pelanggaran hukum internasional, mendesak pembebasan para tawanan dan kapal.

Kategori :

Terpopuler