Bisakah Kelahiran Prematur Dicegah? Penting Diketahui untuk Calon Ayah dan Ibu
Okutimurpos.com- Prematur! Anda perlu mengetahuinya, sebagai calon ayah atau calon ibu, tentang PrematurKelahiran prematur adalah peristiwa di mana bayi anda dilahirkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu.
Atau tiga minggu sebelum tanggal kelahiran yang diharapkan.
Hal ini bisa terjadi secara tidak terduga karena berbagai alasan.
Ya seperti ketuban pecah dini atau infeksi pada rahim.
Dalam beberapa kasus, seperti preeklampsia, kelahiran prematur mungkin direncanakan.
Minggu-minggu terakhir kehamilan sangat penting untuk pertumbuhan janin, khususnya untuk perkembangan otak dan paru-paru.
Karena itu, bayi yang lahir prematur sering memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.
BACA JUGA:Ini 11 Ciri Orang Sukses, Apakah Anda Memilikinya? Tidak Satupun yang Merupakan Bawaan dari Lahir
Bayi prematur umumnya memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan bayi yang lahir pada waktu yang seharusnya.
Mereka menghadapi kesulitan dalam mengisap dan menelan, yang menyebabkan kesulitan dalam makan.
Bayi prematur juga cenderung memiliki suhu tubuh yang lebih rendah setelah lahir. Namum tak semuanyan begitu.
Penyebab pasti dari kelahiran prematur belum sepenuhnya diketahui.
Tetapi ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko prematur, diantaranya adalah;
1. Riwayat kelahiran prematur sebelumnya
2. Kehamilan kembar.
3. Kelainan pada rahim atau plasenta.
4. Jarak pendek antara kehamilan.
5. Paparan asap rokok.
6. Berat badan ibu yang rendah.
7. Hipertensi.
8. Diabetes
9. Keguguran berulang.
10. Dan cedera selama kehamilan.
Kelahiran prematur berarti bayi tidak memiliki waktu yang cukup untuk tumbuh dan berkembang dalam kandungan.
BACA JUGA:Enos Sebut 30 Persen Desa di OKU Timur Belum Miliki Alat Timbang dan Ukur Bayi
Inilah yang menyebabkan berat badan dan panjang badan yang lebih rendah dibandingkan bayi normal.
Dikutip dari laman Kemenkes, Ciri-ciri bayi prematur meliputi:
- Berat badan lahir rendah
- Ukuran tubuh kecil
- Rambut halus menutupi tubuh
- Suhu tubuh rendah
- Kesulitan bernapas
- Dan kesulitan mengisap dan menelan ASI.
Diagnosis dan pengujian untuk bayi prematur termasuk memantau ketidakteraturan pernapasan dan denyut jantung, tes darah, ekokardiogram, dan pemeriksaan mata.
Pengobatan bertujuan mengurangi dan mencegah komplikasi.
Perawatan biasanya melibatkan penggunaan inkubator untuk menjaga suhu tubuh.
Metode kangguru, di mana bayi ditempatkan kulit-ke-kulit di dada orang tua, dapat membantu peningkatan berat badan dan kondisi stabil.
Jika bayi kesulitan makan, cairan intravena dan selang makan memastikan nutrisi dan hidrasi yang cukup.
Fototerapi mungkin digunakan untuk mengobati bilirubin tinggi yang menyebabkan jaundice. Antibiotik mungkin diberikan jika ada kecurigaan infeksi.
Bayi prematur biasanya dapat pulang ketika mereka bernapas secara teratur tanpa bantuan, mempertahankan suhu tubuh yang stabil, berhasil menyusu, bertambah berat badannya, dan tidak mengalami demam.
Pencegahan meliputi mempertahankan berat badan ideal dan nutrisi yang baik sebelum hamil.
BACA JUGA:Kematian Bayi di Sumsel Turun 89 Persen
Pada kehamilan berisiko tinggi, dokter mungkin merekomendasikan progesteron, cerclage serviks, suplemen kalsium, atau aspirin dosis rendah.
Kelahiran prematur dapat menyebabkan:
komplikasi jangka pendek dan jangka panjang, termasuk masalah pernapasan, suhu tubuh rendah, komplikasi jantung, perdarahan otak, anemia, kerusakan otak, gangguan penglihatan dan pendengaran, dan masalah kesehatan mental seperti ADHD.
Dengan perawatan dan pengobatan yang tepat, bayi prematur memiliki peluang hidup yang baik dan dapat tumbuh dengan sehat.
Sangat penting untuk mendapatkan perawatan medis yang berkualitas.
Dan mengikuti langkah-langkah pencegahan yang dianjurkan untuk mengurangi risiko kelahiran prematur.(*)
BACA JUGA:Kunjungi Posyandu, Ketua PKK OKU Timur: Kesehatan Ibu dan Bayi Harus Dijaga