BACA JUGA:Dialog Mahasiswa dan Pemuda Tentang Isu Dinasti Politik, Masa Depan Generasi Milenial dan Generasi Z
Dia meninggal dengan luka di kepala bagian belakang. Informasi yang diterima awal pertikaian antar tetangga itu, bermula ribut antara Maisaroh dan tetangganya Abdul Rahman (50), petani warga Dusun VI, RT 02 RW 06, Desa Peracak.
Kemudian orang tua Maisaroh yakni M Abdul Kodir (63) ikut-ikutan dengan membawa parang. Begitu pula dengan Abdul Rahman membawa senjata tajam.
Akhirnya keributan pecah, saling hantam dengan senjata tajam tak terhindarkan.
BACA JUGA:Polsek Belitang III Gelar Operasi Penyakit Masyarakat, Ini Sasarannya
Akibat dari kejadian itu, tidak hanya Maisaroh yang terluka, M Abdul Kodir mengalami luka di lengan kanan, dada kiri dan perut bawah sebelah kiri. Sementara Abdul Rahman mengalami luka kepala bagian belakang sebelah kiri, leher bagian belakang dan lengan kiri atas.
Ketiganya oleh warga dibawa ke rumah sakit, hanya saja nyawa Maisaroh tak dapat ditolong. Menurut informasi yang didapat pula, kedua belah pihak yang bertetangga ini memang sering cekcok dan ribut.
Bahkan sudah beberapa kali di damaikan oleh Kadus dan Kades setempat. (clau)