Ingat Kata Mahfud MD, Ketidakadilan Bisa Menjadi Pemicu Kehancuran Bangsa
OKUTIMURPOS.COM- Makassar – Di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar, Prof. Mahfud MD, yang juga merupakan bakal calon wakil presiden mendampingi Ganjar Pranowo, memberikan pandangannya tentang pentingnya keadilan dalam menjaga kesatuan bangsa.
Di hadapan para mahasiswa dan cendekiawan di National Leadership Camp ICMI, Kamis lalu, Mahfud menegaskan bahwa ketidakadilan dapat menjadi akar kehancuran suatu dinasti atau bangsa.
Sejarah telah mencatat, ketidakadilan bisa membawa kehancuran.
''Contohnya, Majapahit, Demak, Sriwijaya, bahkan Mesir zaman Firaun, semuanya hancur karena ketidakadilan dan rebutan kekuasaan,” ujar Mahfud MD.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa untuk menghindari kehancuran, hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu.
BACA JUGA:Giliran Ganjar Pranowo dan Mohammad Mahfud Mahmodin
Mahfud menjabarkan empat penyakit sosial yang dapat memicu kehancuran: Ketidakadilan (Kanepa), penyimpangan dari ideologi (Disorientasi), ketidakpercayaan (Distrust), dan pembangkangan (Disobedience).
Jika keempat hal tersebut tidak segera diatasi, menurutnya, dapat berujung pada disintegrasi bangsa.
Kunjungan Mahfud MD ke Makassar ini, yang tidak dimaksudkan sebagai kampanye, menunjukkan komitmennya terhadap pembangunan karakter kepemimpinan yang berintegritas dan mementingkan keadilan sebagai pondasi negara.
Selain itu, ia mengingatkan pentingnya menjaga Indonesia agar dapat mencapai cita-cita menjadi Indonesia Emas pada tahun 2045.
Acara Silatnas ICMI ini berlanjut hingga hari Minggu, 5 November 2023, dengan berbagai pembicara termasuk menteri dari kabinet yang akan membahas berbagai isu terkait penguatan ekosistem pembangunan umat dan masyarakat.
BACA JUGA: Bakal Capres-Cawapres, Anies-Muhaimin Daftar ke KPU, Ini Pesan Hasyim Asy'ari
Mahfud MD, dengan latar belakang sebagai Profesor Hukum Tata Negara, tampaknya menggunakan forum ini untuk menekankan pentingnya memperkuat fondasi keadilan dan hukum sebagai sarana pencegahan terhadap potensi kehancuran yang mungkin terjadi di masa depan.(*)