Desa Kurungan Nyawa ternyata juga ada di Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, juga memiliki kisahnya sendiri.
Meskipun banyak yang menganggap nama desa tersebut menyeramkan, kenyataannya berbeda.
Menurut Yuwansyah, Kepala Desa Kurungan Nyawa di Lampung waktu itu, desa tersebut pada zaman Belanda adalah tempat persembunyian bagi mereka yang melarikan diri dari kejaran Tentara Belanda.
Ya memang dulu ada anggapan dari sebagian masyarakat di luar bahwa di Desa Kurungan Nyawa ini daerahnya rawan, sering terjadi kejahatan perampokan.
BACA JUGA:Peduli Program Pemerintah, Warga Desa Kurungan Nyawa II OKU Timur Gotong Royong
Lambat laun, anggapan negatif tentang desa ini mulai menghilang seiring dengan perkembangan zaman.
Hari ini, Desa Kurungan Nyawa di Sumatera Selatan maupun di Lampung telah mengalami banyak transformasi.
Banyak perumahan yang dibangun, pertumbuhan penduduk meningkat, dan perekonomian masyarakat semakin meningkat dengan banyaknya pedagang yang berjualan hingga malam hari.
Mengingat sejarah dan transformasinya, Desa Kurungan Nyawa kini menjadi bukti bahwa nama tidak selalu mencerminkan realita.
Di balik namanya yang menyeramkan, desa ini berkembang menjadi desa yang damai, maju, dan penuh dengan kehidupan.(*)