Prakiraan Cuaca di Beberapa Aplikasi Smartphone Tidak Akurat, Berikut Ini Penjelasan BMKG
OKUTIMURPOS.COM- JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, menyatakan bahwa banyak aplikasi prakiraan cuaca di smartphone (hp) kurang akurat.
Menurutnya, meskipun hp menampilkan aplikasi informasi cuaca di Indonesia, tidak semua data berasal dari BMKG.
Seringkali masyarakat mengira bahwa data cuaca yang ditampilkan di aplikasi tersebut berasal dari BMKG.
''Namun, setelah ditelusuri, data tersebut sebenarnya bersumber dari institusi di luar Indonesia, bukan dari institusi resmi pemerintah," ungkap Dwikorita di Jakarta.
Diketahui, banyak aplikasi prakiraan cuaca tersedia di Google Play dan App Store.
Meski berbeda nama, fungsi aplikasinya kurang lebih sama.
Namun, hanya BMKG yang diberi kewenangan resmi oleh pemerintah Indonesia untuk mengeluarkan prakiraan cuaca bagi publik, sesuai dengan Undang-Undang No. 31 tahun 2009.
BACA JUGA:Berikut Ini Prakiraan Cuaca Sumatera Selatan 28 Oktober 2023, 4 Daerah Terjadi Hujan Silakan di Cek
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto, menambahkan, Aplikasi non pemerintah tersebut memakai data global dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), yang kemudian didownscale untuk Indonesia.
Namun, data tersebut terbatas dan tidak selalu merepresentasikan kondisi cuaca di seluruh wilayah Indonesia.
Dwikorita menekankan bahwa kondisi cuaca dan iklim di Indonesia sangat kompleks, dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti Samudra Pasifik, Samudra Hindia, Benua Asia, dan Benua Australia, serta topografi khusus sebagai negara kepulauan di garis khatulistiwa.
Sementara itu, Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, menjelaskan bahwa BMKG memiliki ribuan titik observasi dan peralatan canggih, serta sistem pemrosesan data yang dioptimalkan untuk kondisi Indonesia.
"Berbeda dengan institusi non pemerintah yang mungkin tidak memiliki kapasitas seperti BMKG," tambahnya.