KKN kali ini juga menjadi fokus perhatian salah satunya isu ekologi, di mana sampah menjadi momok yang harus ditanggulangi bersama. Mahasiswa dituntut mampu menemukan solusi problem solving, sehingga fenomena gandrung akan sampah efek buruk pada lingkungan bisa diminimalisir.
“Kami dituntut untuk bisa memberikan solusi terkait sampah terkhusus di lingkungan kampus utamanya,” terang Betty.
BACA JUGA:Massa Unras Anarkis Bentrok Dengan Polres OKU Timur, Diduga Tidak Puas Dengan Hasil Hitung Suara
Jadi, pada KKN angkatan ke-2 ini menjadi isu penting menyelesaikan permasalahan sampah, isu ekologi salah satunya jadi fokusnya. Kami juga melakukan solusi peduli lingkungan dengan pemanfaatan sampah plastik dengan ecobrick sehingga salah satu solusi mengurangi sampah plastik.
”Sampah plastik dapat menjadi barang guna,” terang Betty.
Alat dan bahan yang dibutukan dalam pembuatan Ecobrick yaitu botol plastik 1500 ml, sampah plastik kering, penutup, gunting, dan batang kayu.
Adapun proses pembuatan Ecobrick meliputi mengeringkan sampah plastik dan botol plastik yang sudah terkumpul, isi botol plastik dengan pasir hingga botol menjadi padat, Ulangi proses hingga jumlah botol Ecobrick yang dibutuhkan terpenuhi.
Selanjutnya susun botol Ecobrick menjadi barang yang diinginkan, misalnya kursi, meja, dan lain sebagainya. (Prely)