Di tempat yang sama Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman mengatakan saat ini semua patut bersyukur karena perekonomian Indonesia masih terjaga. Dimana pada tutup tahun 2022 perekonomian tercatat 5,3 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya 3,7 persen. inflasi juga menurun dari 5,5 persen menjadi menjadi 5, 28 persen serta berbagai indikator ekonomi yang juga positif.
Menurutnya pada tahun 2023 pertumbuhan ekonomi juga semakin baik. BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi dikisaran 4,5 - 5, 3 persen dengan bias atas. Bias atas itu menurutnya mudah-mudahan datang dari perekonomian Tiongkok yang saat ini sudah menghapuskan Zero Covid Policy. Mengacu dari hal tersebut, Aida memperkirakam eksport masih bisa terjaga dan konsumsi swasta juga masih bisa tetap terjadi termasuk investasi-investasi.
"Tak lepas dari apa yang disampaikan Pak Gubernur, dimana Sumsel tak lepas Sumsel sama trennya sama dengan nasional semua membaik. 2022 bukan hanya mendapat penghargaan pengendalian inflasi tapi juga penghargaan elektronifikasi Pemda," ujarnya.
Menurut Aida, nasional dan Sumsel bisa mencapai prestasi ekonomi itu juga berkat melakukan GNPIP. Menurutnya inflasi merupakan komponen penting dalam perekonomian untuk menjaga daya beli masyarakat.
Seperti pada tahun 2022 kata Aida , semua memfokuskan pada pangan karena di bulan Juli itu inflasinya itu naik 11,47%. Hal itu merupakan dampak dari kenaikan harga komoditas global sehingga minyak goreng langka dan juga faktor musim Di bulan Juli beberapa komunitas mengalami kelangkaan tidak ada cabai merah, tidak ada bawang merah sehingga harga melonjak.
Dikatakan Aida, selanjutnya semua daerah termasuk Sumsel sudah melakukan komitmen untuk menjalankan GNPIP. Ada 4 pilar yang menjadi fokus mereka yakni memastikan keterjangkauan harga dengan cara memastikan persediaan pasokan kemudian juga kelancaran distribusinya serta komunikasi kepada seluruh masyarakat sehingga pada akhir tahun inflasi sempat bergejolak lagi dan menurun menjadi 5,6% lalu di Januari ini sekitar 5,7%.
Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru juga menyaksikan prosesi GNPIP berupa Sinergi Kerjasama Antar Daerah, kemudian launching Agenda Pasar Murah Jelang HBKN 1444 H dan Implementasi QRIS Pasar. Dilanjutkan dengan Prosesi GNPIP, dan Gubernur Herman Deru menerima Mock Up dalam Sinergi Penguatan GNPIP dan GSMP, serta Gubernur Herman Deru menyerahkan mock up kepada Hebitren-Ponoes Ketahanan Pangan.
Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota komisi XI DR RI Fauzi H. Amro, M.Si, Ir H. Achmad Hafisz Tohir, Deputi Gubernur Bank Indonesia Ibu Aida S Budiman, Irjend Kementerian dalam negeri Drs Tomsi Tohir Balaw, M.Si.
Sejumlah Forkopimda Prov Sumsel Kajati Sarjono Turin, SH., MH, Pangdam II SWJ diwakili Pamen Ahli Bidang Idpol Kol Inf. Sahnun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumsel R. Erwin Soeriadimadja dan sejumlah Bupati atau Walikota yang berkesempatan hadir atau mewakili Walikota Palembang H. Harmojoyo, Bupati Rejang Lebong Drs H. Syamsul Effendi, MM, Wakil Walikota Lubuklinggau H. Sulaiman Kohar, SH., MH.*