Tangis Dirut Sumeks dan RBM Grup

Kamis 29-12-2022,21:51 WIB
Reporter : Pur
Editor : Pur
Tangis Dirut Sumeks dan RBM Grup

 

 



Keberhasilan Bang Min menyandang gelar Doktor Ilmu Hukum. Khususnya Hukum Pers bukan hanya jadi kebanggaan keluarga. Tapi juga kebanggaan lembaga, sahabat dan anak buahnya.



Meski kuliahnya atas biaya sendiri. Bukan biaya dinas kantor. Ha ha ha ha ha...


Kami (seluruh karyawan SEG dan RBMG) selaku anak buahnya ikut berbangga hati. Punya boss seorang Doktor Hukum. Bukan kaleng kaleng. Kuliah yang seriusan. Di Unsri pula.


"Bangga. Ikut senang," ujar CEO Babel Pos Grup, Drs Syahril Sahidir.


Menurut Bang Syahril yang juga pernah jadi anak buah Bang Min di Rakyat Bengkulu. Bahwa Bang Min, jika ada niat dan keinginan dia akan gigih memperjuangkannya. Dan fokus.


Kalau mendengar pidatonya usai dinyatakan lulus ujian terbuka Doktor-nya waktu itu, pernyataan Bang Syahril benar.


Bang Min menyitir perkataan ulama besar sekaligus Imam Mazhab. Yakni Imam Syafei. Intinya, kalau kamu ada sesuatu yang diinginkan maka berusahalah.



Tepatnya begini nasihat atau motivasi Imam Syafei yang dikutip Bang Min :

"Jika kau tak mampu terbang maka berlarilah. Jika tak mampu berlari, maka berjalanlah. Jika tidak bisa berjalan merangkaklah. Apapun lakukan. Agar terus tegak maju."


Bang Min mengucapkan ini terbata-bata sambil menahan tangis harunya.


Kembali ke Bang Syahril soal pendapatnya tentang Bang Min. Menurutnya Bang Min dalam bekerja serius dan lurus. Lurus maksudnya tidak neko neko.


"Manjalankan pekerjaan sesuai aturan main. Tegas. Jika anak buahnya melanggar, dia akan tegas dalam bertindak. Jika anak buahnya berhasil, dia akan puji dan hargai," kata Syahril.


Meski secara usia, kata Bang Syahril, dirinya lebih tua. Tetapi di perusahaan dia tunduk selaku anak buahnya.


"Saya dekat dengan beliau. Tapi saya hormat. Walau secara usia saya lebih tua," katanya lagi.


Saat kuliah, sama-sama di Unib tapi beda fakultas. "Yang seangkatan dengan Pak Min, itu Bos Aca (Ardiansyah)," tambah Bang Syahril.


Sayangnya Bang Aca tidak berhasil saya hubungi. Dua kali saya telpon tidak diangkat.


Ya. Saya juga pernah mendengar kisah persahabatan antara Bang Min dan Bang Aca. Keduanya kuliah bareng di fakultas yang sama. FH Unib.


Saat bekerja pun mereka satu tempat. Di Koran Semarak Bengkulu (nama lama dari Rakyat Bengkulu). Dulu Semarak dimiliki Pemda Bengkulu.

Lalu setelah 100 persen dibeli Jawa Pos, merubah nama menjadi Rakyat Bengkulu.


Bang Min dan Bang Aca sama sama jadi wartawan. Dan sama sama jadi pimpinan koran. Bang Min tetap di RB.



Sementara Bang Aca sempat merintis Bengkulu Ekspres, sebelum "ditugaskan" membuka koran Radar Lampung di Provinsi Lampung.


Kini keduanya tetap sama sama jadi bos/pimpinan media (koran, online, TV dan usaha lainnya).


Pun demikian menurut beberapa anak buah Bang Min di Bengkulu. Bang Min tipe orang yang tegas, simpel dan cepat mengambil keputusan. Tentang apa pun. Apalagi soal pekerjaan.


"Kalau sudah ada kemauan. Bos tu akan fokus dan berjuang sepenuh hati. Dia tidak akan main main," ujar salah seorang pimpinan koran di Bengkulu.


Dan beliau ini, lanjut teman ini tadi, tidak suka banyak bicara. Dan tidak suka orang sering mencari cari alasan.



"Pokoknya kerjakan dulu kalau ada rencana dan program. Soal hasil nanti. Istilahnya, kalau tidak dikerjakan bagaimana mau melihat hasilnya. Tapi syaratnya itu tadi fokus," tambah teman ini tadi.


Sehingga wajarlah kata teman ini, Bang Min mampu menuntaskan studi S3-nya. Karena Bang Min adalah tipe pekerja keras.


Dan Mungkin juga, ini sebagai hasil gemblengan orang tuanya. Atau ketularan etos kerja bos Dahlan Iskan dan H Suparno Wonokromo (alm). Yakni Kerja Kerja Kerja. (purwadi)




























Kategori :