BELITANG, OKUTIMURPOS.COM – Meski perekonomian belum stabil karena dampak Covid-19 bukan berarti menghentikan kreatifitas seseorang untuk menghasilkan rupiah. Seperti Eli Setiawan warga Kemuning Kecamatan Belitang II dengan bermodalkan bonggol jagung yang tidak terpakai, pemuda ini memanfaatkannya menjadi wadah budidaya jamur.
“Bonggol jagung ini saya dapatkan dari tetangga, kebetulan setelah panen sudah tidak digunakan lagi, maka saya manfaatkan,” tuturnya.
Eli mengaku, bonggol jagung atau sering disebut dengan janggel kerap dianggap sebagai limbah biasa dan cuma digunakan sebagai alat untuk bahan bakar semata. Namun ditangannya, janggel-janggel diubah menjadi media alternatif budidaya jamur.
“Untuk waktu panen, masih butuh waktu sekitar 3 minggu dari pertama bercocok tanam,” ucapnya.
Dirinya mengaku ide awal untuk budidaya jamur berasal dari kegemarannya mengonsumsi jamur. Selain itu, lahan rumahnya yang luas sehingga cocok dimanfaatkan untuk budidaya jamur. Kemudian dirinya mencari berbagai referensi budidaya jamur.
“Kebetulan di daerah sini banyak janggel dan tidak terpakai,” imbuhnya.
Sementara itu, proses jamur janggel ini cukup sederhana. Menurutnya, yang harus diperhatikan adalah proses perawatan hingga panen. Diawali dengan memotong janggel yang sudah dibersihkan dari hama.
"Dari tiga buah karung ukuran 20 kilogram, cukup untuk membuat bangunan tanam yang digunakan untuk budidaya jamur dengan ukuran lebar satu meter dan panjang dua meter," jelasnya.