BELITANG MADANG RAYA, OKUTIMURPOS.COM - Setelah dibuka oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi pada 26 Agustus lalu, Kegiatan Jambore Nasional Petani Milenial Wilayah Barat dengan tema "Kami Berbakti" resmi ditutup hari ini, Minggu 28 Agustus 2022.
Jambore Nasional yang dilaksanakan di Desa Tebing Sari Mulya, Kecamatan Belitang Madang Raya tersebut ditutup oleh Wakil Bupati OKU Timur HM. Adi Nugraha Purna Yudha, S.H.
Wakil Bupati Yudha hadir didampingi oleh Kepala Dinas Pertanian OKU Timur, Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU Timur dan Camat Belitang Madang Raya. Turut Hadir Forkopimda, Danyon Brimob C Pelopor, Direktur Inagri, Ketua Perhiptani Sumsel dan Ketua Pakar Petani Milenial Rio Susanto SE MM.
Dalam laporannya, Ketua Pelaksana Onziar Dinata Sp MM menyampaikan sektor petanian memegang peran penting dalam menggerakan ekonomi kerakyatan. Pertanian saat ini sudah harus merangkul para pemuda, karena peran pemuda sangat besar dalam menentukan masa depan bangsa.
"Tujuan dari kegiatan Jambore Nasional Petani Milenial ini adalah memberikan motivasi para petani terutama petani milenial dalam menentukan simpul pertanian masa depan," katanya.
Dalam sambutannya, Ketua Pakar Petani Milenial, Rio Susanto SE MM mengatakan, ia sangat mengharapkan bersama sektor pertanian dapat menjadi tonggak mensejahterakan dan memakmurkan rakyat.
"Sampai hari ini kami masih dengan semangat yang sama dari awal jambore, dan semoga semangat ini akan terus meningkat terkhusus dalam mengatasi krisis pangan nasional dengan dimulai oleh petani milenial di 17 Kabupaten Kota Se-Sumsel" ujarnya.
Sementara itu, dalam bimbingan dan arahannya, Wakil Bupati OKU Timur HM Adi Nugraha Purna Yudha, S.H. menyampaikan, ia sangat mengapresiasi kegiatan ini berjalan sukses sampai hari ini, bahkan bisa mendatangkan Wakil Menteri Pertanian pada acara pembukaan itu merupakan hal yang luar biasa.
"Kita harus terus mengutamakan jati diri kita sebagai orang yang berbudaya, namun kita juga tetap harus mengikuti perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Maka lahirnya petani milenial ini merupakan wujud keseimbangan antara budaya orang indonesia dan kemajuan teknologi" jelasnya.
Wabup Yudha menambahkan petani milenial telah mengucapkan ikrarnya, saya sangat berharap ikrar itu tidak hanya sekedar diucapkan namun harus dibuktikan dengan tindakan di lapangan. Kemudian petani milenial jangan hanya mempunyai tekad, tapi harus juga nekad, nekad dalam artian positif.
"Hal hal yang menjadi kendala harus berupaya dipecahkan bersama oleh para petani milenial," ungkasnya.(dira)